ChanelMuslim.com – Air bersih saat ini menjadi barang berharga di kawasan langganan kekeringan Wonogiri, Jawa Tengah. Seperti tradisi tahunan, warga kini sudah mulai menjual perhiasan dan ternak untuk membeli air bersih.
“Kami di Paranggupito biasa menjual perhiasan emas, seperti cincin atau kalung, nanti uangnya untuk membeli air bersih. Kadang menjual ternak seperti kambing atau sapi, juga buat beli air,” ungkap Jimin, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito.
Menjual perhiasan dan ternak terpaksa dilakukan mengingat sebagian warga sudah tidak memiliki persediaan finansial yang mencukupi. Apalagi hasil pertanian juga tidak bisa diandalkan di musim kering seperti ini.
“Tidak ada panenan untuk saat ini. Kacang tanah tidak berbuah karena tidak ada air. Persediaan panenan musim lalu juga sudah habis dijual. Lebaran kemarin, famili yang mudik membawa uang, namun juga sudah habis dibelikan air bersih,” jelas Jimin.
Berdasarkan data yang di himpun dari Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Wonogiri, tercatat 5.290 hektare lahan padi mengalami kekeringan dengan berbagai tingkatan. Dari jumlah itu, sebanyak 916 hektare puso.
Lahan yang mengering itu tersebar di 21 dari 25 kecamatan se- kabupaten Wonogiri. 1.238 hektare mengering dengan kategori berat, 1.530 hektare berkategori sedang, kategori ringan 1.606 hektare, dan puso 916 hektare. Sementara jumlah luasan lahan padi di kabupaten Wonogiri saat ini 19.270 hektare.
Harga air bersih saat ini di kabupaten Wonogiri mencapai Rp150 ribu per tangki ukuran 6.000 liter. Harga tersebut bisa melonjak hingga Rp170 ribu ketika puncak kemarau tiba.
Melihat hal tersebut, YBM PLN sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat berbasis BUMN tergerak untuk membantu warga di kabupaten Wonogiri wilayah selatan dengan mengirimkan 1,8 juta liter air bersih untuk 4 kecamatan yaitu pracimantoro, paranggupito, giritontro, dan giriwoyo dengan total 18 desa dan juga 10 tandon untuk 7 kecamatan yang terdampak kekeringan cukup parah di wonogiri selatan.
Total penerima manfaat dari bantuan tersebut sekitar 25.000 jiwa.
Pengiriman air ini akan dikirim berangsur-angsur selama 4 hari berturut-turut mulai Kamis 15/8. Air-air yang sudah didistribusikan kemudian ditampung di tandon yang diberikan ke setiap kecamatan dan juga ditampung di kolam penampungan yang ada.
Hal itu agar warga dapat mengambil air jika tempat penampungan air dirumahnya kecil. Salah satu desa yang mendapatkan kiriman air bersih hari ini adalah desa Gambirmanis Kec. Pracimantoro.
“Matur suwun sanget atas bantuan air bersihnya, Alhamdulillah kami sedusun punya cadangan air bersih,” ujar Marni salah satu warga dusun Kerjo desa Gambirmanis.
Menurut Pak Sartijo, tokoh masyarakat di Pracimantoro, kekeringan sudah melanda Kab. Wonogiri sejak bulan Mei dan warga disini yang mayoritas pekerjaannya sebagai petani pun harus merelakan tanamannya pada mati karena kekurangan air.
“Desa kami memang belum ada air PAM yang masuk, masih mengandalkan air hujan, jadi kalau musim kemarau tiba kami akan kekeringan,” ujar Sartijo.
Warga biasanya membeli air bersih satu mobil tangki untuk waktu satu bulan yang disimpan di bak penampungan rumahnya. Hal ini cukup memberatkan sudah mata pencairannya gagal panen dan mereka harus beli air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
“Selain mengirimkan air bersih dan tandon, YBM PLN juga mengajak kerjasama pihak BPBD kabupaten Wonogiri untuk mencari titik sumber air yang akan dijadikan sumur bagi warga yang membutuhkan,” ungkap Ryan (Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan YBM PLN). (rilis)