ChanelMuslim.com – Jurnalis dan penulis Italia Corrado Augias pada Senin mengembalikan penghargaan Legiun Kehormatannya kepada kedutaan Prancis di Italia, sebagai bentuk protes terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang dapat penghargaan yang sama.
Augias, 85, menolak untuk “memiliki kehormatan ini” dengan al-Sisi, yang dianugerahkan oleh Grand Cross selama kunjungan kenegaraannya ke Prancis minggu lalu.
“Menurut saya, Presiden (Emmanuel) Macron seharusnya tidak memberikan Legiun Kehormatan kepada seorang kepala negara yang menjadi kaki tangan penjahat yang kejam,” tulis Augias dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh harian Italia La Repubblica.
Protes itu mencerminkan kemarahan publik Italia karena dinas rahasia Mesir diduga bertanggung jawab atas penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan peneliti Italia Giulio Regeni.
Regeni, seorang mahasiswa doktoral berusia 28 tahun yang belajar di Mesir, hilang pada 25 Januari 2016 lalu – saat peringatan lima tahun pemberontakan rakyat yang memaksa Presiden Hosni Mubarak mundur setelah 30 tahun berkuasa.
Sembilan hari kemudian tubuh Regeni ditemukan di jalan raya.
Sementara pihak berwenang Mesir menyangkal keterlibatan dalam kematian mahasiswa tersebut, pengamat mengatakan tanda-tanda penyiksaan di tubuh Regeni mirip dengan yang disebabkan oleh penyiksaan polisi Mesir.
Ibunya, yang telah berjuang sejak saat itu untuk mencari kebenaran tentang kematian putranya, mengatakan dirinya mengenali mayat anaknya hanya dari ujung hidungnya.
Setelah bertahun-tahun penyelidikan dilakukan oleh jaksa penuntut Italia, meski kurang adanya kerja sama dari Kairo, kantor kejaksaan Roma pada 10 Desember meminta pengadilan untuk menangkap empat perwira Mesir, termasuk seorang jenderal.
“Ukuran keadilan telah dilampaui atau bahkan dilanggar,” tulis Augias.
“Pembunuhan Giulio Regeni menjadi luka berdarah dan penghinaan bagi rakyat Italia,” lanjut dia.
Setelah jenazah Regeni ditemukan, Italia menarik kembali duta besarnya di Mesir. Tapi, sejak itu, Roma secara bertahap membangun kembali hubungannya dengan Kairo meskipun ada protes dari keluarga korban.
Riccardo Noury, juru bicara Amnesty International di Italia, mengatakan dia berharap bahwa tokoh Italia lainnya yang dianugerahkan Legiun Kehormatan akan “membentuk garis panjang” di luar kedutaan Prancis untuk meniru aksi protes oleh Augias.
Lembaga pengawas hak asasi manusia yang berbasis di Inggris itu telah aktif menuntut hak untuk Regeni, dan pembebasan Patrick Zaky, seorang mahasiswa Mesir dari Universitas Bologna yang juga telah dipenjara di Kairo sejak Februari lalu.[ah/anadolu]