ChanelMuslim.com- Gerung Selatan. Program Studi Biologi Fakultas MIPA (FMIPA) Universitas Mataram (unram) bekerjasama dengan warga Desa Tanjung Gunung dan owner Jamur Lombok menggelar Sosialisasi dan pelatihan Budidaya Jamur Tiram. Kegiatan ini melibatkan kelompok karang taruna dan ibu rumah tangga di Desa Tanjung Gunung, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Seperti diketahui oleh para peserta, limbah padat bubuk kayu banyak ditemukan menumpuk di lahan milik warga di desa tersebut. Jika dibiarkan maka akan terbawa angin, sedangkan bila di bakar menyebabkan asap berhari-hari sehingga mengganggu aktifitas warga di sekitarnya, namun bila jumlahnya meningkat warga biasanya membuang di sungai atau selokan.
Kegiatan ini menarik perhatian warga untuk hadir dan ikut dalam sosialisasi dan pelatihan ini.
[gambar1]
Kegiatan diawali dengan penjelasan oleh ibu Sri Puji Astuti, M.Si mengenai jenis sampah organik dan non organik, serta upaya pemenfaatan sampah organik berupa serbuk kayu, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan komposisi budidaya jamur tiram dan pelatihan yang dibimbing oleh bapak Agus Sutrisno, S.I.Kom sebagai pelaku usaha Jamur Lombok.
Dalam presentasinya, ibu Puji menjelaskan bahwa bubuk kayu hasil pemotongan termasuk ke dalam kategori sampah organik yang sifatnya dapat membusuk secara alami di alam, namun akan membutuhkan waktu yang lama jika tanpa penambahan mikroba lain. Selain itu, setiap pekannya ada sekitar satu truk bubuk kayu yang dihasilkan sehingga bila tidak dimanfaatkan maka akan mengganggu sanitasi dan kesehatan warga sekitarnya.
Membuang bubuk kayu di sungai atau membakarnya bukan solusi, justru akan menimbulkan masalah baru yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan menurunnya kualitas hidup masyarakat di Desa Tanjung Gunung.
“Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan budidaya jamur tiram, memberikan alternatif pilihan dalam memanfaatkan limbah padat serbuk kayu sebagai media pertumbuhan bagi budidaya jamur tiram selain itu usaha ini dapat memenuhi kebutuhan protein keluarga jika dikonsumsi sendiri dan dapat menambah penghasilan keluarga jika dijual,” pungkas Bu Puji seraya menunjukkan baglog jamur tiram yang terbuat dari limbah serbuk kayu.
“Selain serbuk kayu, bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan media budidaya jamur tiram sangat sederhana dan mudah di dapat diantaranya dedak, kapur sirih dan bibit jamur,” sahut Pak Agus
Pak Agus menambahkan, “Pengolahan pasca panen jamur tiram tidak hanya berupa jamur yang dikonsumsi secara lansung, tetapi dapat juga dibuat aneka produk makanan di antaranya: abon, keripik, bakso dan penyedap rasa alami. Selain itu, budidaya jamur tiram dapat dikombinasikan dengan budidaya yang lain yakni belut dan cacing atau yang dikenal dengan istilah budidaya 3 in 1.”
“Pihak Universitas Mataram dan mitra Jamur Lombok akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan, baik dalam proses budidaya maupun pemasaran dengan menjadikan Desa tanjung Gunung sebagai wilayah binaan KKN tematik mahasiswa unram, selain itu evaluasi akan tetap dilakukan guna mengetahui perkembangan dan melengkapi kekurangan kegiatan-kegiatan yang dilakukan,” tukasnya mengakhiri pelatihan hari ini. (Mh/Adl)