ChanelMuslim.com- Mataram. Program Studi Biologi Fakultas MIPA (FMIPA) Universitas Mataram (Unram) bekerjasama dengan warga Desa Marong Jamaq menggelar Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik Kresek Menjadi Karya Seni Dekoratif. Kegiatan ini melibatkan kelompok buruh wanita pengangkut pasir dan rumah tangga di Desa Marong Jamaq, Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang Kota Mataram (5/10).
Seperti diketahui ibu-ibu peserta, sampah plastik kresek banyak ditemukan menumpuk di sepanjang tepi sungai Jangkok yang melintasi Desa Marong Jamaq dan sekitarnya. Hal inilah yang menarik perhatian peserta untuk ikut dalam pelatihan ini.
Kegiatan pelatihan diawali dengan penjelasan oleh Ibu Rina Kurnianingsih, M.Si mengenai bahaya sampah plastik kresek bagi lingkungan dan kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan yang dibimbing oleh Ibu Sri Puji Astuti, M.Si.
Dalam presentasinya, Bu Rina menjelaskan bahwa ada sekitar 1 truk sampah plastik yang dibuang setiap harinya di sepanjang tepi aliran Sungai Jangkok, sampah ini berasal dari warga yang tinggal di Desa Marong Jamaq maupun warga sekitar yang hidup di pinggiran Sungai, ini sangat berbahaya bagi keberlanjutan ekosistem di sungai.
“Tingginya sedimentasi, penyempitan aliran sungai, pendangkalan sungai dan masalah-masalah ekologi lain sebagai akibat sulitnya sampah plastik terurai di alam, jika terus dibiarkan. Hal ini akan mengganggu bahkan berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitar aliran sungai,“ pungkas Ibu Rina, demikian panggilan akrabnya di kampus.
“Melalui pelatihan pengolahan sampah plastik kresek menjadi karya seni dekoratif, memberikan alternatif lain dari pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomi tinggi,” tambah Bu Puji seraya menunjukkan produk karya seni dekoratif.
Bu Puji melanjutkan penjelasannya, “Produk dekoratif ini bisa berupa apa saja, seperti bunga dengan berbagai bentuk dan model bergantung jenis bunga apa yang ingin dibuat, keranjang seserahan beserta hiasan dan ornamen pendukungnya, kotak serbaguna hingga tas belanja yang dapat digunakan berulang. Peralatan yang digunakan pun sangat standar seperti gunting, kawat, solatip dan lem."
[gambar1]
"Pembuatan produk dekoratif ini akan terus mendapat pendampingan dan evaluasi dari tim pengabdian Universitas Mataram, sebagai awal dan tindak lanjut pemberdayaan wanita di Desa Marong Jamaq, sehingga pelatihan pembuatan produk lain dari bahan sampah plastik kresek akan terus mendapat pelatihan dan pembinaan," tukasnya mengakhiri pelatihan hari ini. (Mh/Adl)