ChanelMuslim.com – Puncak ibadah haji sudah hampir dekat. Sebagian jamaah haji tanah air sudah mulai berada di tanah suci. Berbagai persiapan untuk mengurus kelancaran dan kemudahan jamaah selama disana, pemerintah terus berupaya mengatur barisan, termasuk dalam masalah pengadaan obat bagi jamaah haji selama di tanah haram.
Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Makkah kembali membentuk Tim Tenaga Pengantar Obat (TEPAT) untuk membantu proses pengiriman obat sektor ke kloter. Sembilan orang telah dipilih melalui seleksi ketat dari dua puluh sembilan yang mendaftar dan dua puluh satu orang yang mengikuti wawancara.
“Kriteria petugas TEPAT, harus sehat, punya pengetahuan terkait pelayanan kesehatan, punya fasilitas sepeda atau sepeda motor, serta diutamakan siap untuk tidak berhaji untuk menjamin kinerja mereka efektif selama masa tugas,” demikian disampaikan Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M Mawari Edy saat peluncuran TEPAT di BPHI Makkah, Khalidiyah, Senin (07/09).
Peluncuran TEPAT dilakukan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Fidiansjah ditandai dengan penyematan rompi dan topi petugas TEPAT. Hadir dalam kesempatan ini, Kasi Kesehatan serta para petugas kesehatan BPHI Makkah.
“TEPAT untuk membantu proses pengiriman obat dari sektor ke kloter, termasuk distribusi obat saat ARMINA,” tambahnya.
Menurut Mawari Edy, TEPAT dibentuk setiap musim haji sejak penyelenggaraan haji tahun 2013. Adapun jumlahnya disesuaikan dengan jumlah sektor yang ada di Makkah dan kebutuhannya mengikuti permintaan dari seksi Perbekes (Perbekalan Kesehatan) yang mempunyai tanggung jawab distribusi pada kloter. “Di Madinah belum pernah dibentuk TEPAT,” terang Mawari Edy.
TEPAT akan bertugas selama 40 hari dengan menggunakan fasilitas sepeda dalam menjalankan tugasnya. Menurut Fidiansjah, TEPAT memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pendistribusian obat sehingga para petugas kesehatan di sektor dan kloter bisa tetap fokus merawat jamaah. Sistem pengiriman obat sudah menggunakan sistem komputerisasi dimana petugas kesehatan kloter cukup mengirimkan laporan ke sektor untuk kemudian pihak sektor akan menindaklanjuti permintaan itu melalui TEPAT. “Jadi waktunya efisien, sasarannya langsung diterima jamaah dan manfaatnya langsung dirasakan petugas karena bisa langsung mendapatkan obat tersebut,” tegas Fidiansjah.
Disebut TEPAT, lanjut Fidiansjah, karena dalam melaksanakan tugasnya, anggota TEPAT diharapkan dapat menerapkan prinsip Tepat Waktu, Tepat Sasaran, dan Tepat Manfaat.
Suhardani (42) mengaku senang terpilih kembali menjadi anggota TEPAT. Sebelumnya, dia juga terpilih sebagai TEPAT pada tahun 2013. “TEPAT itu unik. Belum ada di negara lain tentang ide semacam ini. Bawanya simple. Aneh dan lucu,” kata pria yang sudah bekerja di Saudi Arabia sejak 1993 ini.
Suhardani mengaku punya pengalaman menarik saat menjadi anggota TEPAT pada tahun 2013. Menurutnya, medan perumahan yang harus dilalui saat itu naik-turun. Suatu saat, ketika dia akan menuruni sebuah tanjakan, tiba-tiba rem sepedanya blong, sementara di depannya ada taksi yang sedang berhenti. “Saya sudah teriak-teriak, taksinya tidak bergerak sehingga akhirnya nabrak. Ban sepeda saya sampai rusak,” kisahnya disambut tertawa.
“Saya juga pernah mengejar anak kecil yang iseng bawa kabur sepeda saya,” jelasnya.
Untuk tugas TEPAT tahun ini, Suhardani membeli sepedanya seharga 150 Riyal. Menurutnya, itu harga sepeda bekas.
“Kalau yang baru 350 Riyal,” ujarnya.
Tim TEPAT memang unik, bertugas menggunakan sepeda agar penyaluran obat cepat dan kemudahan tepat.(jwt/kemenag)