UNI Emirat Arab berhasil mengubah limbah makanan menjadi bahan bakar pesawat berkelanjutan dengan memanfaatkan lalat tentara hitam.
Di sebuah gudang yang terletak di padang pasir Al Ain, Abu Dhabi, seorang ahli biologi bernama Haythem Riahi menciptakan lingkungan khusus untuk mengembangbiakkan ribuan lalat tentara hitam.
Riahi mengatakan bahwa larva lalat tentara hitam yang biasa disebut sebagai maggot, dapat mengonsumsi limbah makanan dalam jumlah besar.
Baca juga: Simak Aturan Khusus Wanita di Masjidil Haram dan Nabawi
Uni Emirat Arab Mengubah Limbah Makanan Menjadi Bahan Bakar Pesawat
Maggot nantinya akan dipanggang, dan diproses kembali untuk diambil minyaknya.
Minyak inilah yang dimanfaatkan sebagai biofuel atau bahan bakar organik, yang kini juga digunakan dalam dunia aviasi. Bisnis budidaya maggot kini juga sedang berkembang di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, total sampah makanan yang dihasilkan dalam setahun mencapai 20,93 juta ton, menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berjudul Food Waste Index 2021.
Lihat postingan ini di Instagram
Jumlah tersebut menempati posisi empat terbesar di dunia, setelah China, India, dan Nigeria. Sementara itu, Amerika Serikat berada di posisi kelima dengan produksi 19,3 juta ton limbah makanan per tahun.
Selain itu, UEA juga aktif berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi keberlanjutan lainnya, untuk memperkuat komitmen mereka terhadap lingkungan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Inisiatif mengubah limbah makanan menjadi bahan bakar pesawat merupakan bagian dari visi jangka panjang UEA dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Dengan rencana ambisius, negara ini terus berinovasi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membangun ekonomi yang berkelanjutan. [Din]