ChanelMuslim.com- Tahun 2011 lalu, kita memasuki era industri 4.0. Sebuah masa ketika mesin terintegrasi dengan jaringan internet setelah sebelumnya penggunaan teknologi informasi dan mesin otomasi begitu massif terjadi. Tentunya, pergeseran era industri ini juga diiringi dengan munculnya generasi yang disebut dengan generasi Alfa. Suatu generasi cerdas teknologi yang mampu cepat menyerap perkembangan teknologi sebagai penerus generasi Z.
Generasi Z yang lahir antara tahun 1996-2010 saat ini telah menjadi pemuda. Gen Z adalah generasi yang menghargai keberagaman, menghendaki perubahan sosial, suka berbagi dan berorientasi target. Mereka banyak berkomunikasi dan beraktifitas menggunakan media sosial serta mudah dan sangat cepat beradaptasi dengan teknologi.
Trainer sekaligus pengasuh Gerakan Anak Bahagiakan Orang Tua (GABO) Choirul Anwar yang akrab dipanggil Mas Coy dalam acara Ngobrol Penuh Insparasi (Ngopi KSR) di Jepun View Resto Tulungagung pada Ahad (10/11) pagi menuturkan, gen Z menghadapi tantangan yang sangat berat di era industri 4.0 saat ini. Seks bebas, pornografi, pacaran, kecanduan gadget, bulying, kesepian, rokok dan narkoba serta hilangnya adab adalah fenomena sosial yang jamak mereka temui.
"Di balik tantangan yang begitu berat, gen Z juga memiliki potensi yang sangat baik. Di antaranya pandai bersosialisasi, percaya diri, berpikir di luar konteks, kreatif, aktif dan dinamis, melek teknologi, dan kritis terhadap fenomena sosial," terangnya.
[gambar2]
Tantangan dan peluang, jika disikapi dengan tepat, akan melahirkan pemuda zaman now yang hebat. Untuk itu, Mas Coy menyebutkan perlunya pemuda memiliki soft dan hard skill. Yakni mampu bersinergi dan berjiwa sosial, memiliki manajemen waktu kreatif, menguasai komunikasi publik, berkarakter dan beradab baik. Selanjutnya, menguasai bahasa asing, berpenampilan menarik, melek komputer dan memiliki kemampuan menulis.
Untuk menjadi pemuda muslim berprestasi, Mas Coy memberikan 10 tips. "Pemuda muslim harus berpakaian syar'i dan tidak membuka aurat, sholat lima waktu di masjid, tidak merokok dan mengonsumsi narkoba, tidak pacaran, tidak melakukan pornografi, seks bebas dan menjauhi LGBT," terangnya.
"Jangan bermaksiat kepada Allah karena maksiat bisa menghalangi prestasi dan menjauhkan rezeki. Selain itu, jaga adab dan akhlak. Raih kemuliaan dengan akhlak baik. Bergaullah dengan teman yang berakhak mulia," pinta dia.
[gambar1]
Kemudian, bersungguh-sungguh dalam belajar, menghormati orang tua dan guru dan rajin sholat dan berdoa.
"Tempa dirimu menjadi pribadi berprestasi dengan disiplin, tidak baperan, tidak mudah mengeluh dan putus asa. Jadilah seorang yang mampu mengubah hambatan menjadi peluang!" kata Mas Coy menyemangati para pelajar dan mahasiswa yang hadir.
"Setiap orang punya potensi dan kelemahan diri. Namun kita harus fokus pada potensi terbaik, bukan kelemahan yang melemahkan langkah kita. Bersungguh-sungguhlah," pintanya.
Selain itu, pemuda muslim harus senang berbagi, gemar membaca dan menulis, kreatif dan terbuka dengan perubahan. "Semua proses ini tidak mudah, tapi kamu bisa meraih prestasi dengan ketekunan, kesabaran, dan rasa syukur. Tinggalkan jejak kebaikanmu," tutupnya. (Mh/fat)