ChanelMuslim.com — BNI Syariah dalam rangka mendukung literasi dan inklusi perbankan syariah melaksanakan Hasanah Public Lecture dengan tema Islamic Finance Towards Industry 4.0: Millenials Role yang disampaikan oleh Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo di hadapan lebih dari 400 mahasiswi Institut Ilmu Quran (IIQ) bertempat di Ruang Aula Institut Ilmu Quran (IIQ), Ciputat (30/01). Turut menghadiri acara Wakil Rektor I, Nadjematul Faizah; Wakil Rektor II, M. Dawud Arif Khan; Wakil Rektor III, Romlah Widiati; dan Dekan Fakultas Syariah, Muzayyanah.
Menghadapi era revolusi industri 4.0 menuju smart society 5.0, muncullah kondisi dunia yang bergejolak (volatile), tidak pasti (uncertainty), rumit (complex), dan serba kabur (ambiguous) atau dikenal dengan VUCA (volatile, uncertain, complex, ambiguous) era. Dalam hal ini, BNI Syariah mengajak kepada generasi milenial untuk meneladani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam berperan sebagai agen perubahan yang memiliki visi, memberikan pengaruh positif bagi lingkungan di sekitarnya, dan memegang teguh Hasanah, yang diaplikasikan dalam gaya hidup yang halal sesuai dengan prinsip syariah.
Sejak tahun 2006, IIQ telah bermitra dengan BNI Syariah untuk pembayaran biaya pendidikan bagi sekitar 1.900 mahasiswa/i. Untuk memberikan layanan lebih luas, pada kesempatan yang sama dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan IIQ mengenai pemanfaatan produk dan jasa perbankan Syariah yang ditandatangani oleh Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, dan Wakil Rektor II, M. Dawud Arif Khan.
Dalam kerja sama ini, BNI Syariah memfasilitasi civitas akademika IIQ dengan berbagai produk dan layanan perbankan syariah seperti payroll untuk dosen dan pegawai serta cash management yang didukung teknologi dan jaringan yang terintegrasi dengan BNI seperti e-banking, tapcash, VCN (Virtual Card Number), ATM, dan kantor cabang BNI yang melayani transaksi syariah (sharia channeling office/SCO).
Selain itu, BNI Syariah memiliki produk-produk unggulan yang dapat dimanfaatkan civitas akademika IIQ di antaranya pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan pembelian rumah atau kendaraan, kartu pembiayaan (BNI iB Hasanah Card), pembiayaan produktif yaitu pembiayaan untuk modal kerja, investasi, dan mikro, tabungan haji dan umroh, dan Wakaf Hasanah.
[gambar1]
Kerja sama antara BNI Syariah dan IIQ juga terjalin melalui Kerja sama Pembiayaan Fleksi bagi manajemen, dosen, dan pegawai IIQ yang ditandatangani oleh Pemimpin BNI Syariah Cabang Fatmawati, Nirwan Purnama dan M. Dawud Arif Khan selaku Wakil Rektor II. Melalui sinergi ini BNI Syariah berharap dapat menjadi mitra yang memberikan solusi bagi seluruh kebutuhan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah.
BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner tidak hanya berorientasi pada keuntungan dunia, juga berkomitmen memberikan kebaikan (Hasanah) untuk kehidupan akhirat (Hasanah Way). Sebagai bentuk apresiasi terhadap mahasiswi dalam upaya menebarkan ilmu Al – Quran dan Hadist, BNI Syariah memberikan beasiswa sebesar Rp 50.000.000,- kepada mahasiswi IIQ yang berprestasi.
Wakil Rektor I IIQ Nadjematul Faizah menuturkan, “Terima kasih kepada BNI Syariah yang telah memberikan ilmu yang sangat dibutuhkan mahasiswi menghadapi era revolusi industri 4.0. Kami telah bermitra dengan BNI Syariah dalam transaksi perbankan syariah di IIQ, dan semoga sinergi ini dapat terus terjalin dengan baik.”
Abdullah Firman Wibowo mengatakan merupakan suatu kebanggaan bagi kami dapat bertatap muka dengan para generasi penerus yang secara khusus mendalami ilmu Al-Qur’an dan memberikan wawasan baru mengenai perbankan syariah di era digital.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan milenial dan mencetak agen perubahan yang memiliki Hasanah value,” tuturnya.
IIQ merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menggabungkan sistem pendidikan pesantren dengan sistem perguruan tinggi yang berorientasi mencetak ulama yang hafal Alquran, intelek, berwawasan luas dan ahli di bidang Ulumul Quran. Keberadaan IIQ telah melahirkan qari’ah dan hafizah yang telah berprestasi di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional maupun Internasional.
Mahasiswa yang tidak memiliki bakat sebagai qariah sekalipun tetap dapat mendalami ilmu Nagham (Seni Baca Alquran) dengan dua orientasi yaitu pengembangan seni tilawah disertai pemahaman akan kandungan Alquran dan Hadist yang dikemas dalam satu paket pendidikan bertujuan menghasilkan sarjana Alquran yang mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat. [ind/rilis]