ChanelMuslim.com – Tingkatkan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Kementerian Agama menggagas inovasi untuk kenyamanan yang lebih baik bagi jamaah. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
“Alhamdulillah akan ada beberapa perubahan untuk meningkatkan kenyamanan jemaah haji 2019. Persiapan ini sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2018 lalu,” tutur Sri Ilham, Rabu (24/4) dilansir laman kemenag.
Layanan Fast Track
Pertama, terkait inovasi pelayanan fast track yang tahun lalu telah dinikmati oleh jemaah haji asal Embarkasi Jakarta dan Surabaya akan terus berlanjut dan dikembangkan.
Sri Ilham.menerangkan tahun ini meskipun fastrack belum bisa dinikmati oleh semua embarkasi.
“Tapi jemaah akan tetap memperoleh kemudahan seperti jemaah yang menggunakan fast track,” tekannya.
Sementara itu Konsul Haji dan Umrah KJRI Endang Jumali yang turut mendampingi Sri Ilham menambahkan jadi ini semi fast track. Mereka tetap melakukan verifikasi biometrik untuk scan satu jari dan stempel.
“Tapi, mereka tidak akan repot dengan urusan koper atau bagasi. Koper akan langsung diantar ke hotel jemaah,” Endang Jumali.
Sri Ilham menambahkan, hal ini merupakan salah satu keberhasilan lobi pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.
“Alhamdulillah, kita usahakan kopernya sudah sampai hotel terlebih dahulu sebelum jemaahnya tiba,” terang Sri Ilham.
Pemondokan di Madinah
Inovasi kedua yang disampaikan Sri Ilham terkait dengan pemondokan jemaah di Madinah. Bila pada tahun sebelumnya sistem sewa yang digunakan untuk pemondokan di Madinah menggunakan 50 persen sistem blocking time, 50 persen full musim. Maka tahun ini sistem sewa full musim akan ditingkatkan.
“Tahun ini kita tingkatkan sewa dengan sistem full musim. yaitu sebesar 75 persen. Sementara untuk sistem sewa blocking time 25 persen,” ujar Sri Ilham.
Menurut Sri Ilham penggunaan sistem sewa full musim akan menguntungkan jemaah dan petugas haji Indonesia.
“Dengan sistem ini, kita yang menentukan tempat pemondokan jemaah. Selain itu, hotel ini bisa dipakai sebanyak empat kali. Dua kali saat gelombang I, dan dua kali saat gelombang II,” jelasnya.
Penambahan Konsumsi di Makkah dan Arafah
Penyediaan konsumsi bagi jemaah haji juga menjadi perhatian pemerintah. Selain adanya penambahan konsumsi selama di Makkah, yakni sebanyak 40 kali, ada juga penambahan konsumsi bagi jemaah di Arafah.
“Semua jemaah, setibanya di Arafah langsung memperoleh konsumsi. Dan sebagai antisipasi cuaca panas, tiap jemaah juga akan diberikan welcome drink sebanyak tiga botol air mineral,” sambungnya.
Layanan konsumsi menurut Sri Ilham juga akan menyesuaikan dengan selera masing-masing daerah, mengingat tahun ini juga pertama kali diterapkan penempatan akomodasi berdasar sistem zonasi.
Kualitas Tenda Arafah Ditingkatkan
Sementara menurut Sri Ilham, tenda di Arafah pun akan ditingkatkan kualitasnya. Tenda yang akan digunakan terbuat dari PVC tahan api dan tahan angin kencang.
“Tendanya nanti full AC dan menggunakan lampu LED. Jadi nanti beri tahu jemaah untuk bawa selimut bila khawatir kedinginan,” canda Sri Ilham.
Penyediaan Toilet
Tak hanya Arafah, inovasi selanjutnya yang dilakukan pemerintah di Mina, terutama terkait penyediaan toilet. Sri Ilham bercerita, dulu perbandingan ketersediaan toilet dengan kebutuhan jemaah sekitar 1:65. Sejak tahun lalu, pemerintah Indonesia telah menambah lima unit urinoir per maktab yang bertujuan memotong antrian toilet.
Sri Ilham menyampaikan berkat negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, tahun ini jumlah unit urinoir yang akan ditempatkan di Mina akan ditambah menjadi delapan unit per maktab.
“Tiap-tiap maktab akan kita tambah delapan urinoir untuk laki-laki. Ini lebih banyak dari tahun lalu yang hanya lima urinoir,” ujar Sri Ilham.
Sedangkan menurut Sri Ilham bagi jemaah perempuan akan ditambah toilet juga dengan jumlah proporsional per maktab.
Semoga berjalan lancar hingga puncak haji 2019 dan selamat sampai tanah air kembali. [jwt/rilisKemenag]