Chanelmuslim.com-Tanpa deodoran sebetulnya bau badan bukan masalah asal kebersihan dijaga dengan rutin mandi dan mengganti pakaian secara berkala. Bulu ketiak juga harus dijaga agar jangan terlalu lebat agar kekeringan kulit tetap baik.
Produk deodoran dan antiperspirant dipakai oleh orang-orang untuk mengatasi masalah bau badan yang kerap muncul bersamaan dengan produksi keringat berlebih. Hampir setiap hari produk tersebut digunakan. Namun, jika dilihat dari sisi medis, apakah hal ini memang betul-betul dibutuhkan?
Beberapa studi menunjukkan bahwa sebetulnya banyak orang yang memakai deodoran tak memiliki masalah bau badan. Namun demikian, tetap saja mereka memakainya setiap hari karena sudah terbiasa.
Direktur penelitian kosmetik di Mount Sinai Hospital, dr Joshua Zeichner, menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa deodoran saat ini sudah menjadi suatu bagian dari norma sosial. Deodoran lebih dicari untuk wangi-wanginya bukan sebagai pemberantas penyebab bau badan.
“Deodoran bekerja mengurangi bau badan bisa lewat cara menutupinya dengan wangi-wangian atau dengan membunuh bakteri penyebab bau itu sendiri,” kata dr Zeichner seperti dikutip dari Medical Daily pada Senin (25/1/2016).
Tanpa deodoran sebetulnya bau badan bukan masalah asal kebersihan dijaga dengan rutin mandi dan mengganti pakaian secara berkala. Bulu ketiak juga harus dijaga agar jangan terlalu lebat agar kekeringan kulit tetap baik.
Spesialis kulit dan kelamin dari EDMO Clinic Jakarta Selatan, dr Eddy Karta, SpKK, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya deodoran sebetulnya tak perlu digunakan setiap hari.
“Tidak wajib. Terutama jika tidak memiliki ketiak yang mudah berbau tidak sedap. Pada kondisi tropis yang lembab dan mudah berkeringat deodoran dipakai oleh mereka yang akan banyak beraktivitas harian dan berkeringat,” papar dr Eddy.(ind/dethealth)