SEORANG ayah di cililitan, Jakarta Timur rela terjang banjir demi mengantarkan anaknya ke sekolah, khawatir ada reptile yang mungkin akan mencelakai dirinya.
Yadi yang berusia 39 tahun, warga Kampung Zombie, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur kerap kali basah-basahan ketika mengantarkan anaknya ke sekolah.
Pasalnya, Yadi dan sang anak harus melalui jalan yang digenangi banjir untuk sampai ke sekolah. Memang, sudah sejak dulu Kampung Zombie di RT 06 RW 07 Cililitan langganan banjir.
Baca juga: Bocah Kelas 3 SD Meninggal Dunia Akibat Perundungan dari Kakak Kelasnya
Sang Ayah di Cililitan Rela Terjang Banjir Demi Anak Sekolah
Namun, Yadi bersama istri, ketiga anak, kedua orangtua, dan adiknya tidak punya pilihan selain tetap bertahan di wilayah tersebut.
Demi sang anak, Yadi rela masuk ke genangan banjir, kendati khawatir ada reptil yang mungkin mencelakai dirinya.
Yadi bercerita, ia kerap menemui ular sanca berukuran besar hingga biawak masuk ke rumah-rumah Kampung Zombie yang tidak berpenghuni.
Atas alasan inilah, Yadi tidak mengizinkan anaknya bermain di luar rumah ketika banjir menggenang dan air berwarna keruh.
Adapun sebagian besar rumah di Kampung Zombie di RT 06 RW 07 Cililitan sudah ditinggalkan penghuninya akibat banjir yang kerap melanda.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Banyak rumah di Kampung Zombie kini dalam kondisi rusak. Tampak lumpur tebal menutupi lantai, sementara kaca jendela dan pintu rumah hilang. Sementara, jalan menuju rumah Yadi juga penuh lumpur dan lumut, sehingga licin.
Fenomena Kampung Zombie menjadi potret nyata dari dampak buruk pengelolaan lingkungan yang kurang maksimal.
Yadi dan warga Kampung Zombie yang tersisa berharap pemerintah segera melakukan pengerukan Kali Ciliwung dan mengatasi banjir di wilayah ini agar kehidupan mereka pulih. [Din]