ChanelMuslim.com- Katanya negara moderen, maju, dan beradab; ternyata jilbab menjadi busana yang dilarang di negeri Eropa itu. Bukan hanya dilarang, jilbab bahkan dianggap seperti busana menjijikkan di Prancis.
Seorang politisi sayap kanan Prancis, Julien Odoul, mendapat banyak kritikan di dunia maya karena mengusir seorang ibu berjilbab. Pengusiran terjadi saat ibu itu sedang menemani anaknya yang studi wisata di sebuah galeri seni, Burgundy-Franche Comte, timur Prancis.
Dengan nada menyalahkan, politisi lain mengkritik cara Julien menertibkan aturan dalam dunia pendidikan dengan melakukan pengusiran kepada seorang ibu siswa.
"Anda bisa melakukan hal itu, tanpa menyerang siapa pun," ujar pemimpin Les Republicains, Christian Jacob di radio Inter Prancis seperti dilansir laman vivanews, Selasa (15/10).
Namun, politisi ini justru terheran-heran, kenapa bisa ada wanita berjilbab yang diizinkan hadir dalam proses pendidikan anak-anak.
"Tapi di lain sisi, saya juga terkejut bahwa orang berkerudung bisa menemani aktivitas perjalanan murid-murid sekolah," ungkapnya.
Yang tidak kalah memprihatinkan komentar Menteri Pendidikan Prancis, Michel Blanquer. Ia mengatakan, pemakaian jilbab tidak boleh dilarang, tetapi direktur sekolah bisa menganjurkan ibu-ibu untuk tidak memakainya saat aktivitas belajar di luar sekolah.
Itulah wajah Prancis, negeri yang katanya maju, beradab, dan demokratis. Tahun 2004, Prancis melarang anak sekolah mengenakan pakaian yang menunjukkan afiliasi keagamaan tertentu. Pegawai negeri juga diwajibkan menjaga netralitas agama. Ampun, deh! (Mh)