ChanelMuslim.com – Setelah sukses menjalankan program donasi untuk masyarakat yang terdampak Covid-19, TaniHub Group juga mengadakan program donasi pangan untuk satwa di sejumlah kebun binatang yang telah ditutup untuk umum sebagai upaya memotong mata rantai penyebaran wabah. Program donasi ini bukan hanya menjadi sebuah upaya penyaluran makanan untuk satwa, tapi banyak pula dampak positif yang ditimbulkan untuk masyarakat.
“Seperti yang kita ketahui, banyak pengelola kebun binatang sudah menutup usahanya sejak beberapa bulan lalu. Karena sumber pemasukan berasal dari pengunjung, artinya mungkin saja pihak pengelola harus memotong anggaran lain agar biaya pangan satwa terjaga. Hal ini bisa saja berdampak terhadap kesejahteraan karyawan dan aspek lainnya,” ungkap Astri Purnamasari, VP of Corporate Services TaniHub Group.
Selain dapat berdampak terhadap karyawan, tutupnya kebun binatang juga berdampak terhadap dunia pendidikan. Hampir setiap keluarga dan murid sekolah mengunjungi kebun binatang untuk memperkenalkan satwa dan berbagai ilmu pengetahuan di dalamnya kepada anak-anak atau peserta didik. Oleh sebab itu, TaniHub Group merasa perlu untuk turut bergerak membantu memenuhi kebutuhan pangan satwa di kebun binatang.
Program donasi dengan nama “Sahabat Satwa TaniHub Group” ini dimulai dengan riset langsung kepada pihak pengelola kebun binatang. Dalam riset tersebut, TaniHub Group menemukan fakta bahwa kebun binatang yang dikelola oleh pihak swasta adalah kebun binatang yang paling terdampak dari penutupan operasional ini. Selain tidak mendapatkan pemasukan, mereka juga tidak mendapat bantuan dana dari APBD seperti kebun binatang yang dikelola oleh pemerintah daerah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, TaniHub Group kemudian menentukan bahwa Taman Safari Indonesia (TSI) yang terletak di Cisarua, Bogor sebagai penerima donasi pangan satwa pertama.
Pamitra Wineka, President of TaniHub Group mengatakan, pihaknya ingin membantu meringankan beban yang ditanggung TSI akibat pandemi Covid-19. Sebab, dengan tidak adanya pemasukan, dikhawatirkan akan berdampak pada keberlangsungan fasilitas riset dan animal care center yang dimiliki TSI. Menurutnya, posisi TSI istimewa karena selain memperkenalkan satwa ke masyarakat, TSI juga melakukan upaya konservasi satwa, yaitu merawat hewan yang sakit, serta melakukan riset dan breeding, sehingga satwa-satwa baru nantinya dapat dilepaskan kembali ke alam (repopulation).
“Kami sangat mendukung segala kegiatan, terutama riset dan pengembangbiakan satwa-satwa di Taman Safari Indonesia. Maka dari itu, kami ingin setidaknya meringankan salah satu beban pihak TSI dengan program pangan satwa ini yang akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Semoga TSI bisa bertahan dan terus maju menjadi animal conservation and education institution terbaik di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara,” ujar Pamitra.
Sebanyak 200 kilogram daging ayam dan 1.300 kilogram pangan lainnya (buah-buahan dan sayur-mayur) diterima langsung oleh Jansen Manansang, Pendiri dan Direktur Taman Safari Indonesia pada Kamis, 14 Mei 2020 di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor.
“Kami memang memerlukan bantuan donor. Hal ini penting, tapi memang banyak orang tidak terpikirkan. Oleh sebab itu, kami berterima kasih atas donasi dari TaniHub Group. Kami senang dan bangga karena program donasi ini memiliki semangat yang sama dengan value kami,” ucap Jansen setelah prosesi pemberian donasi dilakukan.
Sariyo, Direktur TaniSupply mengatakan bahwa program ini terbuka bagi masyarakat yang ingin turut serta.
“Tidak berhenti sampai di sini, kami bahkan sedang mempersiapkan aplikasi TaniHub agar secara khusus menempatkan bagian khusus untuk program donasi pangan satwa ini. Dalam waktu dekat akan kami luncurkan,” ungkap Sariyo.
Walaupun baru akan diluncurkan, Sariyo menjelaskan bahwa terdapat banyak peran dari masyarakat terkait donasi untuk Taman Safari Indonesia ini.
Sekilas tentang TaniHub Group
TaniHub, TaniFund, dan TaniSupply bernaung di bawah agritech startup TaniHub Group dengan visi “Agriculture for Everyone”, yang diwujudkan dengan mempercepat dampak positif dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi informasi. Agriculture (Pertanian), Technology (Teknologi), dan Social Impact (Dampak Sosial) adalah tiga pilar utama perusahaan dalam menciptakan ekosistem untuk menata ulang sektor pertanian di Indonesia.
TaniHub adalah platform e-commerce B2B (business-to-business) dan B2C (business-to-consumer) untuk hasil tani, bertujuan untuk menghubungkan petani dengan berbagai jenis usaha serta end-user. TaniHub didirikan pada pertengahan 2016 oleh sekelompok anak muda yang berkeinginan kuat untuk mendukung petani yang menghadapi kesulitan dalam memasarkan hasil panen mereka.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya TaniHub, para pendiri kemudian melihat bahwa petani tidak hanya membutuhkan akses terhadap pasar, tetapi juga akses terhadap permodalan. Maka pada 2017, platform peer-to-peer lending TaniFund pun didirikan sebagai solusi permasalahan pendanaan yang dihadapi petani. Dua tahun kemudian, TaniSupply terlahir untuk mengatasi permasalahan supply chain.
Dengan ketiga unit tersebut, TaniHub Group berharap dapat mewujudkan cita-cita ketahanan dan kecukupan pangan di Indonesia.[ind/rilis]