ChanelMuslim.com – Mantan intel di era Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi yang kini dikenal sebagai pengamat intelijen, Suripto, meluncurkan buku berjudul “Gagasan dan Pemikiran Suripto, Intel Tiga Zaman” di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018.
Ketua Tim Editor buku tersebut, Aat Surya Safaat, mengatakan, peluncuran buku pengamat intelijen itu sekaligus dirangkai dengan bedah buku yang menghadirkan tiga narasumber, yakni Ekonom Senior Dr Ichsanuddin Noorsy, Direktur Pasca Sarjana Universitas As-Syafiiyah Jakarta Prof Dr Zainal Arifin Hoesen, dan Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) M Aminuddin.
Aat menjelaskan, buku “Gagasan dan Pemikiran Suripto, Intel Tiga Zaman” itu berisi gagasan dan pemikiran Suripto terkait isu-isu aktual dan relevan di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan internasional.
Buku setebal lebih dari 300 halaman itu juga berisi testimoni tentang figur dan kiprah Suripto dari tokoh nasional, yakni dari mantan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ustaz Hilmi Aminuddin dan dari pengusaha dan tokoh masyarakat Sumatera Utara, H Anif.
Tokoh lain yang memberikan kesaksian yaitu salah satu tokoh buruh Arif Minardi dan mantan Menteri Kehutanan di era Presiden Abdurahman Wahid yang juga pernah menjadi Walikota Depok dua periode (2006-201 1 dan 201 1-2016), Nurmahmudi Ismail.
Salah satu kesan menarik disampaikan oleh Ustaz Hilmi Aminuddin, yakni bahwa Suripto adalah tokoh pemberani dan intel sejati. Betapa tidak, Suripto dengan berani mengantarkan bantuan senjata secara langsung kepada para pejuang Muslim Bosnia yang tengah dikepung tentara Serbia di tahun 1990-an.
Mengutip Suripto, Aat juga menjelaskan, pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam buku tersebut dapat mengristal berkat bimbingan, gemblengan, dan interaksi yang intensif antara Suripto dengan guru, begawan, tokoh, ustaz, dan ayahandanya sendiri.
Oleh karena itu buku tersebut dipersembahkan Suripto untuk orang-orang yang dikagumi dan dihormatinya itu sebagai kenang-kenangan dalam perjalanan hidupnya yang sudah mencapai lebih dari delapan dekade.
Dalam buku tersebut juga ada kata pengantar dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Anies berkenalan dengan Suripto di tahun 1992 saat ia kuliah dan aktif di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Anies baru tahu belakangan bahwa Suripto adalah seorang intel. Keduanya sering berdiskusi berjam-jam, dan mereka mempunyai kesamaan dalam pemikiran termasuk dalam melihat bagaimana Indonesia ke depan.
Kesan Anies, Suripto adalah flgur pemberani yang penuh dengan pergerakan. Bila ditengok perjalanan hidupnya, Suripto sudah sejak awal 1960-an, jauh sebelum Anies lahir.[ah]