Chanelmuslim.com- Israel begitu ketat mengawasi penggunaan air di daerah jajahannya, Palestina. Di Tepi Barat, suplai air oleh perusahaan air Israel ke rumah warga hanya dua jam per minggu.
Enas Taha, seorang warga di daerah Kafr al-Deek di Tepi Barat, merasa begitu putus asa. Sejak krisis air mulai Juni lalu, suplai air ke permukiman warga dijatah hanya dua jam setiap minggu.
“Tiap hari, saya selalu mengikuti perkembangan prakiraan cuaca, dan yang mereka umumkan selalu pengulangan, hujan belum turun. Kalau sudah begitu, tak ada yang bisa saya lakukan, kecuali berdoa,” tutur ibu warga Tepi Barat ini.
Apa yang dirasakan Enas Taha juga dirasakan semua warga di Palestina. Mulai dari Salfit, Jenin, Hebron, dan Betlehem. Semua warga Palestina merasakan penderitaan akibat pemotongan jatah air oleh perusahaan pengolahan air milik Israel.
“Saat ini, tiap tetesan air begitu berharga. Yang penting saat ini, tercukupinya kebutuhan untuk minum, masak, baru yang lainnya,” ucap Enas Taha.
Bahkan, masih menurut Enas Taha, kami tidak bisa mencuci baju dan perabot rumah tangga hingga seminggu. Padahal, cuaca begitu panas, dan berdebu.
Israel menerapkan kebijakan pemotongan jatah air di tiap musim panas. Tapi pada tahun ini, penjatahan benar-benar menjadi penderitaan untuk warga Palestina.
Perusahaan pengolahan air milik Israel, Mekorot, menyatakan bahwa pemotongan suplai air untuk warga Palestina di musim panas seperti saat ini mencapai 50 persen dari ukuran normal.
Bahkan, menurut mereka, kalau musim panas kian memburuk, pemotongan jatah akan lebih besar lagi.
Otoritas Palestina yang membidangi masalah air, Deeb Abdul Ghafur, menyatakan bahwa Mekorot selalu memberikan alasan yang berubah-ubah. Seperti, pertambahan jumlah warga, musim kering, dan sebagainya.
“Bayangkan, kami mengalami pemotongan jatah air selama puluhan tahun. Alasannya selalu dibuat-buat. Padahal, yang sebenarnya adalah kebijakan penjajarah Israel untuk membatasi jatah air untuk Palestina, agar Israel tetap bisa mengendalikan kami,” jelas Abdul Ghafur.
Sementara itu, pihak Israel mengklaim telah membagi jatah air secara adil, sama rata untuk warga Israel dan Palestina. Menurut Israel, pihaknya telah mensuplai 64 juta kubik meter air ke Palestina tiap tahun.
“Nyatanya, ketimpangan bisa dilihat bagaimana warga Israel menggunakan air untuk penghijauan taman-taman mereka, dan kolam renang yang bertebaran di permukiman Israel,” papar Abdul Ghafur.
Sementara itu, Israel menuduh maraknya pencurigan air melalui pembocoran pipa oleh warga Palestina. Israel mengklaim, sebanyak 5 ribu kubik meter air dicuri tiap hari oleh warga Palestina.
Saat ini, pengeluaran rumah tangga warga Palestina untuk biaya air sangat besar. Bahkansudah mencapai 30 persen dari total belanja rumah tangga mereka.
Terakhir, Israel membuat pabrik penyulingan air laut untuk menghasilkan air tawar. Dan air tawar itulah yang dijual dan dialirkan ke permukiman warga Palestina. (mh/aljazeera)