ChanelMuslim.com – Di gurun terpencil Semenanjung Sinai Mesir terletak sebuah negeri dengan makna sejarah dan spiritual yang sangat besar bagi tiga agama monoteistik besar di dunia.
Baca juga: Imam Muda Ini Baru Dua Menit Khutbah Jumat Saat Serangan di Masjid Sinai Mesir
Tradisi Yahudi, Kristen, dan Muslim semuanya memiliki ikatan yang dalam dengan lanskap dan monumen di wilayah ini.
Gunung Sinai dihormati oleh tiga agama besar samawi karena relevansinya dengan kisah eksodus ketika Musa memimpin orang-orang Ibrani keluar dari Mesir dan salah satu mukjizat terbesar yang dikenal dalam sejarah manusia adalah terbelahnya Laut Merah.
Gabal Musa di Sinai Selatan (“Gunung Musa”) secara spiritual dan historis penting bagi orang Kristen, Yahudi, dan Muslim.
Tingginya 2.285 meter dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung Sinai.
Pada 4 Februari 1859, Codex Sinaiticus, sebuah manuskrip Perjanjian Baru dari abad ke-4, ditemukan oleh Konstantin von Tischendorf di kaki gunung ini.
Ada beberapa cendekiawan yang menganggapnya sama dengan “Gunung Sinai” yang disebut-sebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen terutama dalam kumpulan kitab Taurat, tetapi hal ini belum dapat dipastikan.
Pada abad keempat Masehi, orang-orang Kristen Koptik datang ke gunung itu dan mendirikan sebuah gereja kecil di tempat yang diyakini bahwa Tuhan berbicara kepada Musa dalam bentuk semak yang terbakar. Al-Qur’an menceritakan kisah ini kepada kita dalam surat Ta-Ha .
Kemudian, situs tersebut berkembang menjadi Biara St. Catherine (St.Katarina), yang dipuja oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling suci di Bumi. Biara ini telah bertahan dari banyak kelompok perampok gurun selama 1.500 tahun terakhir.
Di sinilah ditemukan oleh Tischendorf naskah abad 4 yang termasyhur itu, bagian dari Alkitab Yunani, yang disebut Naskah Sinai, yang ditulis dengan huruf besar (uncial). Dalam perpustakaan St. Katarina ada naskah-naskah kuno dalam bahasa Yunani, Arab, Etiopia dan Siria (banyak dari situ belakangan ini umumnya bisa didapati dalam film mikro).
Muslim membiarkannya utuh bahkan selama Perang Salib karena menghormati salah satu nabi Islam yang paling penting.[ah/aboutislam]