ChanelMuslim.com – Ketua PW Salimah Sulsel Aisyah Ilyas berkomitmen menjadikan Salimah sebagai fasilitator yang mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat terkait pentingnya berinovasi dan berkreasi memanfaatkan potensi sumber daya pangan yang ada di Sulsel.
“Salimah juga mengajak seluruh pihak berkomitmen untuk terus melayani dan melindungi masyarakat dan seluruh bangsa Indonesia dari olahan pangan, kosmetik, dan obat -obatan yang berbahaya,” tutur Aisyah.
Aisyah juga menyampaikan terima kasih kepada BPOM yang telah memberikan kepercayaan kepada Salimah sebagai fasilitator.
“Kami juga sekaligus menyampaikan laporan pelaksanaan sosialisasi keamanan pangan kepada 5 Fasilitator Daerah dan 60 UMKM,” ujar Aisyah dalam kunjungan serta audiensi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Wilayah Sulsel, Rabu (03/02/2021).
Peran serta Salimah sebagai organisasi kemasyarakatan salah satunya dalam pengembangan dan peningkatan usaha dan ekonomi kreatif.
Aisyah berharap kunjungan dan silaturrahim ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan informasi tentang betapa pentingnya menjaga mutu dan kualitas dalam setiap produksi, tetapi juga mampu diaplikasikan sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan perekonomian serta kemajuan dalam bidang ketahanan pangan.
“Juga sekaligus semakin meningkatkan kemitraan Salimah dengan BPOM,” tutup Aisyah.
Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah (PW Salimah) Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Ketua PW Salimah Sulsel Aisyah Ilyas, Ketua Departemen Ekonomi Wardani Mustari, Anggota Departemen Ekonomi Fenny Pontoh, Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan Wulansari Apriani, serta anggota Departemen Humas Yuliana Eka Purwanti melakukan kegiatan audiensi pada pukul 09.00 WITA, bertempat di aula kantor BPOM. Rombongan Salimah disambut baik oleh Kepala BPOM Sulsel, Hardaningsih.
Dalam pemaparannya, Hardaningsih menyampaikan bahwa BPOM sebagai penanggung jawab yang mengawasi ribuan jenis produk obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan, dan pangan olahan mengharapkan partisipasi masyarakat.
“Agar seluruh pihak dapat mendukung peningkatan dan manajemen serta tata kelola pengawasan obat dan makanan untuk meningkatkan perlindungan kepada masyarakat dengan inovasi dan perubahan pola pikir,” ujar Hardaningsih.
Menurutnya, semua upaya peningkatan kinerja tidak akan berjalan optimal tanpa peran aktif dari pelaku usaha, masyarakat, dan kementerian/lembaga lainnya.
Sebagaimana yang diketahui, Makassar khususnya dan Sulsel pada umumnya adalah lumbung pangan dengan potensi sumber daya alam yang sangat memadai. Oleh karena itu, Hardaningsih mengatakan sangat dibutuhkan sosialisasi dan edukasi peningkatan mutu serta peran aktif masyarakat.
“Peran aktif masyarakat dalam mengelola sumber daya pangan tersebut menjadi sebuah olahan yang tidak hanya bisa dinikmati sebagai bahan konsumsi, tapi juga mampu menjadi sarana peningkatan perekonomian bagi masyarakat,” lanjut Hardaningsih.
Mewakili BPOM, Hardaningsih berharap Salimah sebagai simpul masyarakat mampu menjadi perpanjangan tangan untuk mensosialisasikan program-program BPOM.
“Dan utamanya mengurangi anggapan bahwa mengurus izin ke BPOM itu sulit,” jelasnya.[ind/SalimahSulsel]