Mencerminkan melonjaknya Islamofobia di seluruh Eropa, laporan rasisme terbaru memperingatkan adanya peningkatan serangan terhadap Muslim dan pencari suaka di negara Eropa tengah, Austria.
“Banyak politisi berbicara tentang bahayanya imigran yang gagal untuk mengintegrasikan,” ujar Claudia Schäfer, managing director ZARA, sebuah LSM bermarkas di Wina yang bekerja untuk memerangi rasisme dan mempromosikan keberanian sipil, dikutip oleh The Local pada hari Jumat lalu.
“Tapi sayangnya tindakan ini memberikan kontribusi meningkatkan prasangka terhadap kelompok tertentu dan kecurigaan umum kepada Muslim.”
Dirilis oleh ZARA, laporan menunjukkan sedikit peningkatan jumlah serangan rasis yang dilaporkan antara 2013 dan 2014.
Sementara 731 insiden rasis dilaporkan terjadi pada tahun 2013, sekitar 794 serangan dilaporkan pada tahun 2014, dengan peningkatan penting dalam serangan terhadap Muslim dan Yahudi.
Dari 794 serangan, 20 persen dari kasus tersebut terkait dengan komentar rasis atau serangan di tempat-tempat umum, laporan itu mengungkapkan.
Laporan juga menambahkan bahwa 17 persen serangan di internet, 8 persen dalam politik serta media, dan 7 persen dari polisi.
Pada saat serangan anti-Muslim meningkat dua kali lipat sejak 2013, lebih dari 61 insiden terhadap Muslim telah didokumentasikan oleh ZARA pada tahun 2014.
Menurut LSM ZARA, serangan anti-Muslim meningkat setelah munculnya kelompok ISIS pada musim panas lalu.
Meskipun kecaman umat Islam terhadap kelompok ISIS, namun tindakan ISIS telah memicu sentimen anti Muslim di negara Eropa.
Liputan media Austria yang bias dan komentar ofensif oleh politisi telah memicu serangan rasis, menurut ZARA.
Muslim Austria sendiri diperkirakan sekitar setengah juta atau hampir 6 persen dari 8 juta penduduk negara Eropa tersebut.[af/onislam]