ChanelMuslim.com – Sebuah sekolah di Perancis sedang diselidiki setelah murid Muslim dan Yahudi diminta untuk memakai cakram merah di leher mereka saat makan siang, sehingga memicu kemarahan para orang tua.
“Ini menjijikkan. Ini mengingatkan Anda tentang masa paling gelap,” kata seorang anggota dewan lokal, Malika Ounès, kepada The Telegraph.
“Praktek seperti ini tidak dapat diterima. Tidak ada yang memiliki hak untuk memaksakan ini pada anak-anak.”
Insiden dimulai ketika sekolah dasar Piedalloues di Auxerre, Burgundy, memberikan cakram merah kepada murid yang tidak memakan babi.
Cakram akhirnya ditarik setelah adanya protes dari para orang tua yang marah dan tokoh masyarakat. Menurut mereka hal itu mengingatkan pada bintang kuning yang dipaksa dipakai oleh kaum Yahudi di bawah pendudukan Nazi.
“Ini mengisolasi dan inisiatif yang disayangkan meskipun hanya berlangsung hanya satu hari,” ujar Christian Sautier, direktur komunikasi di kantor walikota.
Dia mengatakan hal itu telah diberlakukan oleh staf kantin tanpa memberitahu pihak berwenang setempat.
Makanan di sekolah bagi siswa Muslim selalu menjadi masalah pelik di Perancis.
Agustus lalu, pengadilan menguatkan langkah otoritas lokal untuk berhenti menawarkan makanan non-babi kepada siswa di kafetaria sekolah.
Pengadilan memutuskan mendukung walikota dari Partai Republik Chalon-sur-Saône yang mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa siswa tidak lagi dijamin pilihan makanan non-babi saat makan siang untuk tahun ajaran mendatang.
Pada bulan Maret, mantan presiden, Nicolas Sarkozy, mengatakan dia juga menentang opsi bebas babi di sekolah-sekolah.
Perancis senditi adalah rumah bagi komunitas Muslim hampir enam juta dan merupakan yang terbesar di Eropa.[af/onislam]