Chanelmuslim.com- Kematian Wayan Mirna Salihin (27), akibat racun sianida pada minuman es kopi yang diseruputnya, Rabu (6/1/2016) lalu, masih menjadi pekerjaan rumah bagi aparat kepolisian. Sebab, dengan banyak saksi yang diperiksa hingga bukti-bukti yang didapatkan penyidik, polisi belum menetapkan tersangka pembunuhnya.
Kematiannya cukup dramatis. Hanya sekian detik saja saat dirinya mencicipi es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, tubuhnya limbung dan ambruk tak sadarkan diri. Tak lama kemudian ia dinyatakan tewas, sedangkan di dalam tubuhnya, berdasarkan hasil uji laboratorium forensik Mabes Polri, menunjukkan kopi itu positif dibubuhi tiga gram racun sianida.
Dari sekian banyak saksi yang diperiksa polisi selama tiga pekan dan belum didapatkan tersangkanya, kepolisian akhirnya mengenakan cegah dan tangkal (cekal) ke luar negeri terhadap salah seorang saksi kunci yang juga teman dekat Mirna dalam kasus ini, yakni Jessica Kumala Wongso.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Heru Santoso Ananta Yudha mengatakan, Imigrasi telah menerbitkan surat cekal ke luar negeri terhadap Jessica. “Telah dicegah Jessica Kumala Wongso, tempat tanggal lahir Jakarta, 9 Oktorber 1988,” ujar Heru dalam pesan singkat yang diterima media, Jumat (29/1).
Menurut Heru, pencekalan tersebut berdasarkan permintaan Kepolisian RI melalui surat No.R/541/I/2016/DATRO tertanggal 26 januari 2016. “Berlaku 6 bulan sampai dengan 26 Juni 2016,” tambahnya.
Jessica dan Mirna merupakan teman satu kampus saat mereka menimba ilmu disain grafis di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Keduanya bertemu untuk pertama kalinya, setelah lulus, di Indonesia pada 12 Desember 2015 silam. Saat itu Mirna bersama suaminya. Mereka bertiga bertemu di sebuah restoran.
Pertemuan pertama berlanjut dengan pertemuan kedua yang berlangsung di Restoran Olivier. Olivier, menurut Jessica, merupakan tempat yang ditentukan oleh Mirna karena Jessica belum tahu banyak tempat di Jakarta sepulangnya dari Australia.
Di Olivier itu, Jessica tiba lebih dulu dibanding Mirna dan Hani, teman lainnya. Ia tiba diantar sang ayah dua jam sebelum waktu yang ditentukan untuk bertemu. Jessica lalu memesankan minuman es kopi vietnam untuk Mirna, sesuai permintaannya, dan cocktail serta fashioned fazerac untuk dia dan Hani.
Tak lama setelah Mirna tiba, es kopi itu sudah siap diminum. Mirna menghirup aromanya yang katanya tak sedap, lalu meminumnya. Dan hanya sekian detik setelah air kopi itu lewat kerongkongannya, maut menjemputnya.
Jessica menjadi salah seorang saksi yang beberapa kali dipanggil penyidik dalam kasus kopi beracun ini. Namun, dirinya terus menolak dikaitkan dengan kematian Mirna. (mr/foto:tempo)