• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 18 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Reuni Aksi 212 dan Phobia Gerakan Islam

November 27, 2018
in Berita
75
SHARES
580
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Sepertinya angka 212 belum berakhir kesakralannya. Sakral karena angka ini menjadi wakil dari sebuah gerakan besar di Jakarta yang fenomenal tapi sejuk dan damai. Sakral juga karena masih menyisakan phobia dari kelompok tertentu terhadap gerakan Islam.
Kalau tidak ada aral melintang, Ahad pekan ini akan menjadi sorotan nasional. Pada tanggal 2 bulan 12 itu sejumlah ormas Islam sudah memastikan diselenggarakannya aksi ‘Reuni Mujahid 212’. Aksi rencananya akan diselenggarakan di Monas mulai shalat Subuh berjamaah.
Aksi ini diselenggarakan sejumlah ormas Islam di Jabodetabek, antara lain Front Pembela Islam, Forum Umat Islam, Gerakan Nasional Pembela Ulama atau bentukan baru dari GNPF MUI yang pernah fenomenal dua tahun lalu di Jakarta, dan ormas lainnya.
Kostum khusus aksi ini adalah dominasi warna putih: baju, kopiah, sorban, hijab; dan sosialisasi bendera atau atribut kalimat Tauhid. 
Aksi Gembira dan Penghargaan
Wakil Ketua Panitia pelaksana Reuni Mujahid 212, Neno Warisman, seperti dalam Vlog yang disampaikan menjelaskan bahwa aksi ini bernuansa gembira dan santai. Tidak seperti aksi aslinya yang bernuansa ketegangan.
“Aksi ini aksi gembira dan penghargaan. Kita akan ajak saudara-saudara kami dari kaum difabilitas agar mereka bisa ikut gembira. Kami juga akan memberikan penghargaan kepada mujahid-mujahid muda yang berprestasi,” jelas Bunda Neno, sapaan akrab beliau.
Dari penjelasan ini, aksi yang menyimbolkan 212 kali ini sepertinya memang lebih bernuansa rileks dan kegembiraan, sangat bisa bersenyawa dengan acara CFD atau hari bebas kendaraan yang biasa digelar setiap Ahad di kawasan Sudirman Thamrin.
Phobia Simbol dan Gerakan Islam
Sosok aksi atau gerakan Islam sepertinya masih asing, bahkan bisa dibilang menakutkan oleh sebagian kalangan tertentu. Hal itu datang dari kalangan non muslim bahkan juga dari kalangan umat Islam sendiri.
Sejumlah penampilan dan jargon-jargon aksi Islam yang teridentikkan dengan kaum radikal antara lain, teriakan takbir, busana gamis dan sorban untuk kaum pria serta hijab untuk muslimah, dan satu lagi: kalimat Tauhid dalam atribut berwarna hitam.
Padahal, hal-hal inilah yang identik dengan perjuangan para pahlawan dalam menentang penjajahan. Lihatlah pahlawan Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, perlawanan kaum santri yang dipimpin KH Hasyim Asyhari pada momen bersejarah hari Pahlawan di Surabaya, dan lainnya.
Sepertinya, polesan media sekuler yang anti Islam begitu massif telah menyihir anak bangsa ini menjadi terasing dengan jatidirinya sendiri. 
Tuduhan Makar
Makar atau upaya penggulingan kekuasaan pemerintahan yang sah kerap dialamatkan kepada aksi atau gerakan Islam seperti 212 ini. Terleih ketika acara diselenggarakan persis di depan pintu gerbang pusat kekuasaan atau di depan Istana Merdeka, tempat di mana Presiden Republik Indonesia berkantor dan berdomisili.
Bayangkan ketika jutaan umat berkumpul mendengarkan orasi yang memberikan semangat tentang perubahan, tentu sekelompok orang akan khawatir jika massa menjadi tidak terkendali atau anarkis.
Namun, kekhawatiran ini sudah terbantahkan dengan sendirinya. Karena aksi besar ini sudah memperlihatkan sosoknya yang ramah dan damai sehingga tak perlu lagi dikhawatirkan.
Selain itu, satu hal yang mungkin tidak dipahami pengendali keamanan bahwa umat Islam di Indonesia beraliran Ahlus Sunnah wal Jamaah. Ahlus Sunnah sangat menghormati penguasa yang sedang memegang amanah.
Ahlus Sunnah berpegang pada pedoman Nabi saw. bahwa dilarang memberontak atau bughot terhadap penguasa yang sah. Solusi Ahlus Sunnah terhadap penguasa yang zhalim hanya satu: sabar.
Hal ini pernah disampaikan salah seorang pimpinan Aksi Reuni 212, Ustaz Hasan Haikal kepada media. Menurutnya, umat Islam di Indonesia merupakan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dan Ahlus Sunnah tidak akan mungkin melakukan makar terhadap pemerintah yang sah, karena itu dilarang oleh Nabi saw.
Reuni Aksi 212 sepertinya lebih bertujuan untuk memberikan dakwah kepada bangsa. Bahwa, jatidiri bangsa ini adalah umat beragama yang telah dirumuskan pendiri bangsa sebagai Pancasila. 
Karena Islam yang dominan, wajar saja di era demokrasi seperti saat ini sosok gerakan islam menjadi dominan dan besar. Dan hal tersebut harus dianggap sebagai mitra pembangunan, bukan phobia apalagi dimusuhi. (mh)

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Yuk Remajakan Kulit Wajah dengan Masker Mangga

Next Post

Resep Steak Tempe, Menu MPASI ala Rikha Pertiwi

Next Post

Resep Steak Tempe, Menu MPASI ala Rikha Pertiwi

Pelajaran Berharga

Belajar di Luar Negeri

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7379 shares
    Share 2952 Tweet 1845
  • Rumah Zakat Action Dukung Penyintas Kebakaran di Senen, Jakarta Pusat

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4920 shares
    Share 1968 Tweet 1230
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3010 shares
    Share 1204 Tweet 753
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    626 shares
    Share 250 Tweet 157
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1368 shares
    Share 547 Tweet 342
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3923 shares
    Share 1569 Tweet 981
  • Detik Terakhir Kehidupan Rasulullah, Kalimat Ummati Ummati Ummati Terucap

    503 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Cara Menebus Dosa Istri kepada Suami yang Sudah Wafat

    1380 shares
    Share 552 Tweet 345
  • Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga