ChanelMuslim.com – Dengan kunjungan mendadak pada hari Sabtu lalu, relawan dari Calgary bergegas untuk membantu seorang petani Muslim membangun kembali tempat kerjanya setelah serangkaian serangan vandalisme terjadi di pertanian sayuran tempat dia bekerja.
Baca juga: Petani Palestina Dipaksa Keluar dari Tanah Mereka oleh Pemukim Israel
“Saya merasa baik,” kata Mohamed Eldaher kepada CTV News. “Banyak (sekarang) mengatakan, ‘Mohamed, bukan hanya Anda di sini. Kami ada di samping Anda.’”
Mohamed Eldaher adalah seorang imigran Suriah yang pindah ke Kanada lima tahun lalu. Bekerja di perkebunan sayur, dia kesal melihat sampah terus-menerus dibuang di rumahnya.
“Saya sangat sedih dan sangat marah,” katanya. “Mengapa? Apa (yang) saya lakukan?”
Untuk membantunya, lusinan sukarelawan muncul di pertaniannya untuk membantu menyiangi propertinya dan menyelesaikan pembangunan rumah kaca buatan sendiri.
Orang asing, tetangga, dan teman juga telah menyumbangkan uang untuk memasang pagar baru bagi Eldaher dan memasang kamera keamanan.
Pemilik tanah Abdullah Chybli memuji Eldaher dengan menyebutnya sebagai sosok petani yang populer di masyarakat.
“Saya sangat mengagumi semangat orang-orang seperti Mohamed,” kata pemilik tanah Abdullah Chybli. “Dia memiliki sikap yang baik dan bersyukur dalam situasi apa pun.”
Salah satu pendiri Calgary Immigrant Support Society, yang membantu mengatur dukungan akhir pekan lalu, menggemakan apa yang dikatakan Chybli.
“Ketika sesuatu yang sangat buruk terjadi, mereka selalu mengatakannya dengan sesuatu yang sangat besar dan bagus,” kata Saima Jamal.
“Dan itulah yang terjadi di sini. Ini adalah hal yang sangat besar dan bagus.”
Muslim di Kanada saat ini berjumlah lebih dari 750.000.
Survei Rumah Tangga Nasional Kanada 2011 menemukan bahwa Islam dianut oleh 3,2% dari total populasi. Ini menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di negara ini setelah Kristen.
Beberapa sejarawan mengatakan bahwa Islam pertama kali dibawa pada tahun 1492 ketika terjadi perbudakan yang terjadi di Amerika Utara. Saat itu, Muslim di Amerika Utara melakukan pelayaran dari Teluk Meksiko hingga ke Sungai Mississippi, arah selatan Manitoba dan Saskatchewan.
Tapi ada juga yang menyebutkan bahwa Muslim Afrika yang dibawa ke kawasan Amerika telah dijadikan budak. Status muslim itu dilepaskan secara sepihak ketika datang ke Kanada. Kemudian belakangan, yakni 1833 perbudakan dihapuskan di Kanada.
Para sejarawan mengklaim perbudakan di Kanada memang benar-benar ada. Namun, demikian tidak menerima perhatian ilmiah sehingga tidak terlalu banyak hal yang bisa dikulik dari sana. Berkenaan dengan Muslim Afrika yang mencari kebebasan di Kanada, Muhammad Baquaqua bisa dijadikan salah satu contohnya.
Pada saat itu, ia menetap untuk beberapa waktu di Chatam. Di tempat inilah ia menulis jejak Islam berupa Autobiografi yang membuatnya terkenal. Buku itu bercerita bahwa pada 1854, tahun di mana ia tiba di Kanada, 3 orang Muslim ternyata sudah tinggal di Kanada.[ah/aboutislam]