RAMADAN Camp for Kids digelar Muslimah Wahdah Sulawesi Selatan bertujuan untuk menyiapkan anak memasuki fase akil balig, Jumat-Ahad (24-26/03/2023).
Mendidik anak merupakan tugas besar orang tua. Anak harus dikenalkan ilmu agama sejak dini agar paham akan hakikat kehidupannya dan bagaimana seharusnya bersikap sebagai hamba Allah.
Untuk itulah, Divisi Pengembangan dan Pembinaan Anak dan Remaja (PPAR) Muslimah Wahdah Wilayah Sulawesi Selatan (MWW Sulsel) menghelat Ramadan Camp For Kids.
Bertempat di Daar Al Fatih Qur’anic School, Jl. Tamangapa III, Antang Makassar, kegiatan ini dihadiri 25 anak-anak usia 7-12 tahun, dengan rincian 8 anak laki-laki dan 17 anak perempuan.
Di antara rangkaian acara Ramadhan Kids ini selama 3 hari 2 malam adalah shalat bersama termasuk shalat tarawih dan shalat tahajud, sahur dan buka puasa bersama, menonton kisah para nabi, tahsin (memperbaiki bacaan) dan tilawah Alquran, dan kuliah tujuh menit (kultum).
Ada pula rangkaian games unplugged coding Ramadan. Manfaat dari games ini adalah melatih kefokusan, kesabaran, menstimulasi motorik halus dan meningkatkan kecerdasan analisa anak.
Ramadhan Kids ini menstimulasi anak agar gemar beribadah Ramadan. Di samping itu, kegiatan ini juga memupuk rasa soliditas dan ukhuwah islamiyah di antara mereka.
Baca Juga: PKS Cianjur Selenggarakan Camp Quran Ramadan 2018
Ramadan Camp for Kids Siapkan Anak Masuki Fase Akil Balig
Ketua Divisi PPAR Ustazah Adriyanti Widia H., S.Pd menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan mental dan mengokohkan tauhid anak.
Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan kecintaan dan keinginan untuk belajar agama sejak dini.
“Penanaman nilai-nilai ketauhidan dan stimulasi untuk belajar agama ini sangat penting sebagai bekal anak menghadapi masa balig yaitu ketika anak sudah berkewajiban untuk beribadah kepada Allah. Jadi anak-anak harus diajarkan sejak dini,” jelasnya.
Ahmad Fauzi Bahtiar dan Nurul Fauziah Bahtiar, anak kembar yang menjadi peserta Ramadhan Kids ini mengaku senang mengikuti acara karena mendapatkan teman baru, bertambah ilmu dan hafalan.
Walau keduanya mengeluh karena cuaca yang agak panas dan banyak nyamuk, namun keduanya mengaku tertarik mengikuti kegiatan yang sama jika diadakan kembali, dan waktu pelaksanaannya cukup selama 3 hari 2 malam.[ind]