ChanelMuslim.com – Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman meluncurkan proyek ambisius 15 tahun pada hari Senin kemarin untuk menghembuskan kehidupan baru ke bagian bersejarah kota Jeddah.
Baca juga: Liga Muslim Dunia Dukung Proyek UNHCR bagi Para Pengungsi di Nigeria
Tujuannya adalah untuk mengembangkan kembali ruang hidup di kota itu untuk menarik proyek bisnis dan budaya baru, dan menjadikannya tujuan utama bagi calon wirausahawan.
Jeddah yang bersejarah, daerah yang dikenal sebagai Al-Balad, memiliki lebih dari 600 bangunan tradisional, 36 masjid bersejarah, dan lima pasar bersejarah utama. Kota ini juga memiliki koridor kuno, alun-alun dan situs sejarah penting, termasuk tepi laut tua. Jeddah berdiri di jalur utama bagi peziarah yang akan direkonstruksi sebagai bagian dari proyek, untuk menceritakan kepada pengunjung kisah ziarah sejak awal Islam.
Tepi laut sepanjang lima kilometer akan dibangun kembali, dengan ruang hijau dan taman terbuka.
Proyek ini bertujuan untuk melepaskan potensi kreatif penduduk dan pengunjung, berdasarkan visi modern perencanaan kota dan konservasi alam yang diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat.
Jeddah yang bersejarah diharapkan menjadi inkubator kreativitas di mana pengusaha dan seniman Saudi bertemu dalam komunitas kreatif dan di lingkungan di mana unsur-unsur warisan nasional dan alam bertemu dengan desain arsitektur kontemporer.
Proyek ini memperhitungkan warisan Jeddah sebagai titik fokus utama bagi masyarakat, perdagangan, dan budaya sejak didirikan pada abad ketiga SM sebagai pemukiman nelayan. Jeddah didirikan sebagai pelabuhan utama selama era Khalifah Utsman bin Affan. Jeddah telah tumbuh dan berkembang di luar tembok kota tua, hingga Al-Balad memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2014.[ah/arabnews]