PERKUMPULAN Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (PULDAPII) menitipkan persoalan izin operasional pesantren dan sekolah tinggi Ma’had Aly kepada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang baru dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029.
Pesan tersebut diiringi dengan ucapan selamat yang disampaikan oleh Ketua Umum PULDAPII, Ustaz KH Aslam Muhsin Abidin, Lc melalui keterangan persnya kemarin, Senin (22/10).
“Segenap pimpinan dan keluarga besar PULDAPII menyampaikan selamat dan sukses kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Semoga limpahan rahmat dan barokah Allah Ta’ala senantiasa mengiringi setiap langkah Bapak berdua dalam memikul amamah dengan penuh tanggung jawab,” tandas Ustaz Aslam Muhsin Abidin.
Ustaz Aslam Muhsin menandaskan PULDAPII siap mendukung program-program pemerintahan yang baru khususnya yang berhubungan dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Menyongsong Indonesia Emas 2045, kekuatan SDM menjadi pondasi yang diharapkan tidak hanya unggul secara akademik dan skill, tetapi sekaligus juga berakhlakul karimah. Selama satu dekade berkiprah, kami terus berikthiar melakukan berbagai upaya dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Indonesia lebih maju dan sejahtera,” ungkapnya.
Baca juga: Multaqo ke-14, PULDAPII Fokus pada Peningkatan Kualitas Lembaga
PULDAPII Titip Soal Izin Operasional Pesantren
PULDAPII saat ini memiiki 115 lembaga anggota dari Aceh sampai Papua, yang meliputi pondok pesantren, sekolah, yayasan Islam, lembaga dakwah dan media Islam televisi dan radio.
Jumlah ini akan terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan kualitas dan penguatan sinergitas antar anggota.
Pengurus PULDAPII mengapresiasi selama ini perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan dan dakwah sudah cukup baik.
Di antaranya, sudah adanya roadmap kemandirian pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, skema jangka panjang Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) kepada para santri, siswa, dan guru yang didanai dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Bahkan untuk para calon ulama, pemerintah menyediakan Beasiswa Pendidikan Kader Ulama ke jenjang magister dan doktoral yang dikelola Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) bekerja sama dengan Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan pembiayaan LPDP.
Program Penguatan dan Peningkatan SDM Pesantren (Degree/Non Degree) sebagai implementasi UU Pesantren dan regulasi turunannya juga terus dilakukan.
Tahun ini, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp250 M yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren (LPDP-Kemenag) untuk program tersebut. Tunjangan untuk guru dari jenjang Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah sampai saat ini masih terus dikawal pencairan tunjangannya dan sebagainya.
Namun begitu, Sekjen PULDAPII Ustaz Basuni Iskandar menyoroti ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan perhatiannya, terutama soal izin operasional pendirian Pesantren dan Madrasah bahkan Sekolah Tinggi yang masih ada kendala, sulitnya perizinan dari regulator.
Kemudian soal Moratorium Izin Operasional Pendidikan Sekolah Tinggi Keagamaan atau Ma’had Aly sebagai salah satu kelanjutan pendidikan Pesantren perlu ditinjau kembali kebijakannya.
Ustaz Basuni Iskandar juga berharap dunia dakwah dan berbagai ormas agar mendapatkan perhatian penuh tanpa memandang bulu.
“Kami sangat berharap adanya perbaikan yang signifikan terhadap pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua dan benteng terakhir umat yang sampai saat ini terus berkontribusi positif dalam mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya.
PULDAPII yang baru saja melangsungkan pertemuan nasional (Multaqo) ke-14 memantapkan komitmen untuk terus meningkatkan partisipasi dan kolaborasi antar anggota dan mitra terkait.
Sejumlah keputusan yang dihasilkan di antaranya, pembangunan gedung sekretaiat PULDAPII sebagai rumah bersama bagi 115 lembaga angota PULDAPII dari Aceh sampai Papua, meningkatkan kualitas guru ke jenjang pendidikan S-2 dan S-3 di dalam dan luar negeri. Bekerja sama dengan MUI dalam mendapatkan Sertifikasi Da’i dengan menyertakan sebanyak mungkin anggota PULDAPII dan memperluas jangkauan anggota hingga pelosok nusantara melalui kegiatan roadshow pengurus dan menggelar Expo Pendidikan Nasional.
“Lahirnya Kabinet Merah Putih memunculkan harapan baru seperti sinar fajar di pagi hari yang cerah. Saatnya kita bergandeng tangan untuk membangun tanah air ini dengan energi positif dari seluruh komponen dan lapisan masyarakat,” tandas Ustadz Basuni. [ind]