ChanelMuslim.com – Harus diakui, saat ini kita hidup di era yang penuh gejolak. Islam digambarkan dengan demikian buruk sebagai umat yang anti solidaritas. Islamophobia muncul di mana-mana mengusik kebersamaan dan kerukunan kita sebagai umat manusia. Salah satu yang menjadi pemicunya adalah berita-berita yang berisi narasi kebencian yang disiarkan oleh media-media mainstream.
Seorang movie maker Muslim yang ikut menggarap film Star Wars danThe Favorite telah menghasilkan empat film yang bertujuan memerangi kebencian dan ekstremisme, menurut kantor berita BBC.
"Kisah-kisah positif perlu menjadi highlight," kata Rizwan Wadan, 38 tahun, yang tinggal di Luton.
Wadan adalah orang yang berada di belakang proyek The Error in Terror yang ingin "memberikan suara bagi umat Islam."
Proyek sebesar £ 1,2 juta dimulai oleh Wadan untuk "mengatasi kebencian, ekstremisme, dan terorisme".
Dia merogoh koceknya sendiri sebesar £ 70.000 bersama dengan para investor lain agar proyek ini bisa diwujudkan.
“Saya harus menyelesaikan masalah di lokasi pengambilan gambar, menyeimbangan dan menstabilkan kamera, tapi kemudian saya merasa ‘apa gunanya melakukan itu semua ketika dunia tidak steril dan tidak seimbang?” kata Wadan
"Jadi menggunakan keahlian dan pola pikir yang diajarkan di industri film dan kemudian diterapkan di dunia nyata," lanjutnya.
Rizwan Wadan, yang telah bekerja pada Rogue One: A Star Wars Story, mengatakan ia telah mengembangkan "salah satu sistem stabilisasi kamera yang paling serbaguna".
Empat film yang diproduksi Wadan dalam proyek The Error in Terror adalah Martyrs, Characters, Terrorism Has No Religion, and The Bag Thief. Semuanya berdasarkan pada kisah nyata yang tragis.
“Ada begitu banyak hal negatif dalam film, drama, dan berita sejak 9/11. Semakin buruk dan buruk setiap harinya, "kata Wadan.
"Jika gambar visual bisa memecah belah kita, maka melalui gambar visual juga kita dapat menyatukan manusia."
Proyek ini bertujuan untuk mengatasi narasi berbahaya yang mengganggu komunitas modern kita dan untuk menginspirasi masyarakat yang lebih toleran dan damai melalui media visual."
“Proyek kami melayani masyarakat luas, inisiatif ini sangat penting dalam membantu menciptakan masyarakat yang lebih damai dan lebih toleran untuk generasi mendatang.”
Inisiatif serupa diambil awal tahun ini oleh Departemen Studi Agama di Memorial University of Newfoundland (MUN) dengan sebuah proyek yang membahas Islamofobia melalui media dan bioskop.
Film pertama 'Your Last Walk in the Mosque' diputar pada 29 Januari 2019, di mana ia memperingati penembakan teroris Islamophobia Januari 2017 di Quebec. Ini menunjukkan dampak dari insiden mengerikan pada korban Muslim Kanada dan keluarga mereka. Film kedua '14 and Muslim 'disiarkan pada 28 Februari. [Maya/Sumber: aboutislam.com]