Chanelmuslim.com- (Ramallah) Sekitar 400 tawanan Palestina di penjara Israel menggelar mogok makan yang dimulai sejak Kamis (4/8). Tawanan lainnya terus menyusul aksi ini. Aksi ini sebagai protes menentang kezhaliman tentara Israel yang menggerebek dan memeriksa dengan brutal terhadap mereka, demikian sumber-sumber lembaga HAM menyatakan.
Tawanan menyebut aksi mogok makan kali dengan nama Pertempuran Al-Karamah (Harga Diri) II.
Sebelumnya, Persatuan Tawanan Palestina pada Kamis menyatakan sebanyak 80 tawanan Palestina di Raimon akan bergabung pada hari Jumat (5/8) dalam aksi mogok makan bersama rekan-rekan meeka di penjara lainnya sebagai penolakan terhadap penyiksaan yang dilakukan dinas tahanan Israel.
Persatuan Tawanan menyatakan, gelombang baru tawanan Palestina akan ikut mogok makan pada Ahad. Lebih dari 300 tawanan Palestina di penjara Israel menggelar mogok makan memprotes berbagai kebijakan penjajah zionis yang kejam dan tak berperikemanusiaan terhadap mereka.
Sebanyak 285 tawanan dari Hamas sudah mulai menggelar mogok makan di penjara Eishel dan Nuvha memprotes tindakan penyiksaan dan kekerasan dinas penjara Israel terhadap mereka berupa penggerebekan, pemeriksaan kasar setiap hari. Mereka juga memprotes sejumlah rekan mereka dan pimpinan Hamas yang dipindah secara semena-mena ke penjara lain.
Taawanan Palestina Bilal Kayed masih melanjutkan mogok makan hingga memasuki hari ke-51 memprotes pengalihan status tahanannya menjadi tahanan administratif di hari berakhirnya vonis kurungannya setelah 14 tahun setengah ditawan. Sebanyak 40 tawanan lain ikut mogok makan sebagai solidaritas dari tawanan Front Rakyat.
Tawanan lain yang mogok makan karena memprotes penahanan administratif oleh Israel; Muhammad Balbul mogok sejak 4 Juni, saudaranya Muhammad mogok sejak 7 Juni, dua tawanan Malik Qadli dan Eyad Harimi mogok sejak 15 Juni keduanya dari Betlehem dan juga wartawan Umar Nazzal dari Jenin yang mogok sejak kemarin. Penahanan administratif adalah permainan Israel untuk memperpanjang penahanan warga palestina yang seharusnya sudah bebas.
Di sisi lain, empat tawanan yang divonis Israel dengan vonis berat memprotes keputusan Palang Merah Internasional yang mengurangi waktu kunjungan menjadi satu kali kunjungan dalam sebulan sejak 18 Juni lalu; mereka adalah Ahmad Barghoti, Mahmud Sharahinah, Ziyad Bazzar dan Amin Kamil.
Selain itu, tawanan Walid Mulawih menggelar mogok makan sejak 18 Juni lalu memprotes isolasinya sejak lebih dari 10 bulan. (Mh/kispa/infopalestine/foto:occupiedpalestine)