POLISI AS bersihkan kamp pro-Palestina dari Universitas California.
Polisi di Amerika Serikat telah merebut kembali ruang kuliah dari pengunjuk rasa pro-Palestina yang selama berjam-jam menduduki gedung Universitas California, Irvine, dan kemudian membersihkan perkemahan mahasiswa yang berdiri selama lebih dari dua minggu.
Dilansir dari aljazeera, petugas dari sekitar 10 lembaga penegak hukum berkumpul di kampus pada hari Rabu (15/05/2024) setelah pejabat universitas meminta bantuan karena pengunjuk rasa telah menduduki ruang kuliah, sehingga sekolah menyatakan itu sebagai protes kekerasan.
Sekitar empat jam kemudian, polisi mengusir para demonstran dari ruang kuliah dan alun-alun yang dulunya merupakan lokasi perkemahan, menurut pihak universitas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dikatakan semua kelas akan diadakan secara jarak jauh pada hari Kamis (16/05/2024) dan meminta karyawan untuk tidak datang ke kampus.
Demonstrasi di Irvine, sekitar 65km (40 mil) selatan Los Angeles, adalah yang terbaru dari serangkaian protes kampus di seluruh Amerika Serikat atas perang Israel di Gaza.
Mahasiswa menyerukan gencatan senjata dan perlindungan warga sipil sementara menuntut universitas-universitas melakukan divestasi kepentingan Israel.
Pengunjuk rasa UC Irvine telah mendirikan perkemahan yang berdekatan dengan ruang kuliah pada tanggal 29 April serupa dengan yang ada di universitas lain yang menyebabkan penangkapan massal dan bentrokan dengan polisi di tempat lain di negara tersebut.
Baca juga: Gaza Kehilangan Lebih dari Sekadar Rumah Sakit Ketika Kehilangan Al-Shifa
Polisi AS Bersihkan Kamp Pro-Palestina Dari Universitas California
Pada hari Rabu, sekitar 200-300 pengunjuk rasa mengambil alih ruang kuliah.
Sejak perkemahan didirikan, Rektor Howard Gillman mengatakan universitas telah melakukan pembicaraan dengan mahasiswa tetapi tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menemukan lokasi alternatif yang sesuai dan tidak mengganggu.
Gillman mengatakan universitasnya tidak bisa secara selektif memutuskan untuk tidak menegakkan peraturan terhadap perkemahan ilegal tersebut dan bahwa universitas tersebut telah menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan divestasi dari Israel.[Sdz]