ChanelMuslim.com – Rizal Ramli sebetulnya pernah mewanti-wanti Menteri Keuangan Sri Mulyani atas pernyataannya mengenai setiap kenaikan dollar, negara akan mengalami keuntungan Rp. 1,7 Triliyun.
"Itu pernyataan yang membodohi. Kalau benar mendapat keuntungan Rp. 1.7 T, kita tunggu saja rupiah sampai 100 ribu per dollar,"katanya saat ditemui Chanelmuslim.
Rizal pernah menganalisis bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini hampir seperti terjadinya krisis moneter. Namun, hanya 40 persennya saja.
"Ketika krisis 1998 terjadi, Indonesia masih memiliki tabungan, eksportir Netto minyak bumi sebanyak 1,3 juta barel per hari. Hari ini kondisinya beda kita sudah tidak punya tabungan lagi. Sebab, Indonesia sudah berganti menjadi importir 1,1 barel per hari,"katanya.
Rizal menambahkan, bahwa ekonomi Indonesia sudah tiga tahun mandek.
"Biasanya tumbuh 6 persen, ini hanya lima persen,"kata ahli ekonomi Indonesia ini.
Semua indikator menunjukkan negatif, neraca perdagangan, neraca transaksi, neraca pembayaran, dan primary balance.
"Ini yang kejadian sudah setahun yang lalu saya sudah ngomong lampu kuning, lampu setengah merah, kok," ujar Rizal.
Sayangnya perempuan yang pernah menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia itu tidak mengindahkan nasehat Rizal Ramli. Sepertinya, Sri Mulyani mengetahui apa yang akan dilakukannya. Ia sempat mewaspadai saat rupiah menyentuh angka 14.700 per dollar. Sayangnya kewaspadaan itu sempat bolong membuat rupiah kembali tumbang hampir mencapai 15 ribu per dollar.
Menurut Sri Mulyani menguatnya dollar terhadap rupiah karena kondisi global yang penuh gejolak apalagi kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang menimbukan dampak ke seluruh dunia.
"Pada saat ini, kita dihadapkan pada kondisi perekonomian global yang masih penuh gejolak, sebagai akibat kebijakan ekonomi di Amerika Serikat yang menimbulkan dampak ke seluruh dunia. Kebijakan normalisasi moneter dan kenaikan suku bunga oleh The Fed serta perang dagang dengan negara Tiongkok telah berimbas pada banyak negara, termasuk emerging countries. Bagi yang tadi menanyakan soal ini, faktanya memang begitu," kata Sri Mulyani di hadapan peserta rapat.
Untuk diketahui sejak tahun 1998, kondisi rupiah saat ini merupakan terpuruk. Berikut ini data Rupiah terhadap dollar :
1998 Rp. 13790
2003 Rp. 8.469
2005 Rp. 10.353
2010 Rp. 8.945
2015 Rp. 14.410
2018 Rp. 14. 979 (Ilham)