Para pemimpin Muslim Uganda pada hari Sabtu kemarin (3/1/2015) menandai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan seruan untuk mewujudkan perdamaian dan persatuan.
Di Masjid Kibuli di pusat ibukota Uganda Kampala, Mufti Agung Syaikh Zubair Kayongo, menyatakan kesedihannya hanya karena perbedaan kecil bisa membuat perpecahan di antara umat Islam yang ada di Uganda.
“Kita hanya bisa memahami Islam jika kita bersatu,” ujarnya seperti dilaporkan Anadolu Agency.
“Jika kita terus memberitakan tentang pembunuhan, kekerasan, menghilangkan harta orang lain, bagaimana Islam bisa tumbuh di negeri ini?” tanya Syaikh Kayongo.
Dia juga menyerukan umat Islam untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang agama Islam dan mengikuti ajaran yang ada di dalam Al-Quran.
Ia menekankan perlunya para pemimpin Muslim meninggalkan warisan baik yang akan ditiru oleh para pemuda Muslim.
“Perbuatan Anda akan menentukan seberapa jauh Islam berkembang di Uganda ini,” jelasnya.
Sementara itu, Pangeran Kassim Nakibinge Kakungulu, kepala Muslim di Uganda, mendesak umat Islam untuk melakukann rekonsiliasi setelah pembunuhan beberapa ulama Muslim di negeri ini.
“Kami akan terus melakukan negosiasi dengan kelompok lain untuk mengakhiri perpecahan yang sedang berlangsung,” kata Kakungulu.[af/anadolu]