Ingat Abu Hurairah, sahabat Rasulullah Saw yang menyayangi kucing, sampai-sampai tidur pun bareng mereka?
ChanelMuslim.com—Sekawanan anak-anak muda tampak duduk-duduk santai di Taman Lembah Gurame Depok, Jawa Barat, Ahad (6/11/22016) pagi. Puluhan ekor musang berekor panjang bergelayutan hilir mudik di pundak mereka.
Mereka bukannya takut, malah tenang dan akrab dengan musang-musang yang kebanyakan berasal dari wilayah Kalimantan itu. Sesekali musang itu bosan di pundak, lalu turun ke rerumputan hijau dan tak lama kemudian berusaha naik ke pepohonan di area taman yang asri dan sejuk tersebut. Saat musang hendak naik batang pohon yang lebih tinggi, pemiliknya segera menarik ekornya dan meraihnya kembali.
“Asik aja punya punya musang. Enak ngerawatnya, jinak pula,” kata Fajar salah seorang remaja pemilik musang jenis Bulan asal Kalimantan yang ditemui ChanelMuslim di lokasi. Dia bersama sepuluhan teman penyayang musang yang tergabung dalam Musang Lovers setiap pekan hadir di taman guna mengedukasi warga terhadap binantang yang termasuk langka ini.
“Kehadiran kami di sini, selain sebagai ajang silaturahim sesama penyayang binatang, terutama musang, juga untuk mengedukasi warga bahwa binatang seperti ini tak perlu ditakuti, apalagi dimusuhi. Karena habitatnya makin sempit, keberadaan mereka jadi makin sulit,” ujar Fajar.
Musang, katanya, merupakan binatang yang sebenarnya liar tapi dapat dijinakkan dengan pendekatan ‘kasih sayang’. Pemeliharaannya, lanjutnya, bahkan lebih mudah dibandingkan kucing. “Kotoran musang itu padat dan tak bau. Air pipisnya juga tak bau menyengat seperti binatang lainnya seperti kucing dan kelinci, makanya kita suka sama musang ini,” ucap Fajar yang mengaku memiliki koleksi beberapa hewan kesayangan seperti kelinci, kucing, ular, sampai anak buaya.
Di rumahnya yang tak jauh dari taman milik Pemkot Depok, itu dia mengoleksi 8 ekor musang. Untuk makanannya sehari-hari dia membelanjakan kepala ayam satu kilogram per hari. Ia campurkan kepala ayam yang sudah direbus itu dengan nasi dicampur kecap. Selain itu, ia juga menambahkan menu pisang buat binatang kesayangannya itu.
Menurut Fajar, sepasang musang di rumahnya sudah pernah melahirkan lima ekor anak. Namun, karena agar stres anak musang ini pada mati. “Memang rada susah juga memelihara anak-anak musang yang baru lahir. Stres induk maupun anaknya dapat berakhir dengan kematian,” terangnya.
Meski belum berhasil membesarkan anak musang, Fajar akan terus mencobanya beberapa kali. Dia mencontohkan seorang temannya yang berhasil membesarkan anak musang.
Musang-musang yang ia pelihara di rumahnya itu mengundang perhatian anak-anak dan remaja di sekitar tempat tinggalnya. “Tiap hari di rumah ramai deh,” akunya bangga. Ia bahkan membiarkan sebagian musangnya tak dikurung, tapi dibiarkan berkeliaran. “Nanti juga balik ke rumah lagi,” tuturnya.
Musang-musang milik Fajar begitu akrab dan mengenali dirinya. Mereka juga menurut perintahnya. Begitu akrabnya. Saking akrabnya dengan musang itu, Fajar kadang tidur bareng mereka. (mr)