ChanelMuslim – Matahari Mataram masih sangat terik. Namun, tidak mematahkan semangat Asyari Usman, mantan wartawan BBC London, dalam membagi pengalamannya selama 30 tahun di London, Inggris.
Menurut Asyari Usman, ada banyak perbedaan bagaimana kerja jurnalis di Inggris dan Indonesia.
"Perbedaan pertama dalam hal mencari data. Saat saya bekerja saya harus melakukan cover both side dan tidak terburu-buru dalam menulis sebuah berita," katanya saat ditemui ChanelMuslim.com, Rabu (21/2/2018).
Hal ini menurutnya karena media Indonesia lebih mengutamakan kecepatan dalam penulis berita. Berbeda dengan di sana yang tidak masalah dengan kecepatan menulis berita.
"Ada banyak kesalahan gara-gara terlalu cepat dalam memuat sebuah berita, seperti kesalahan nama, tempat, bahkan pemberitaan yang kehilangan dan tidak sesuai standar jurnalistik," katanya.
Ia mencontohkan, jika di Indonesia karena masalah kecepatan ini membuat wartawannya malas untuk ke tempat kejadian perkara. Mereka lebih banyak wawancara lewat telepon, bahkan media sosial.
Padahal, kata pria berasal dari Medan ini, berada di TKP itu sangat penting karena akan terhindar dari pemberitaan hoax.
"Karena hal inilah saya sangat senang berada di BBC selama 30 tahun dan menimba pengalaman di sana," katanya.
Asyari menyatakan selama jadi Jurnalis BBC, banyak hal yang menyenangkan dan tidak pernah ada masalah dengan pemerintah di sana.
"Di sana profesi jurnalis sangat dihormati, bahkan saya sangat akrab dengan tokoh-tokoh di sana," katanya. (Mh/Ilham)