PEMERINTAH Kota Jakarta Timur siap menggandeng pelaku tawuran untuk mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan menjaga lingkungan.
“Termasuk juga teman-teman yang kemarin pernah melakukan tawuran, saya akan ajak mereka melakukan giat ‘urban farming’. Agar mereka melihat bagaimana bertani ternyata asik dan juga bisa benefit,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah, dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: Belajar dan Berkreasi, SD JISc Jelajahi Perkebunan Teh di Gunung Mas Bogor
Pemkot Jakarta Timur Gandeng Pelaku Tawuran untuk Kembangkan Pertanian Perkotaan
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga akan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengelolaan urban farming dan memberikan penyuluhan terkait jenis tanaman serta cara meningkatkan produksi.
“Saya akan berpatokan dan melakukan tolak ukur (benchmark) ke IPB, saya akan ajak komunitas-komunitas penggiat ‘urban farming’,” ujar Iin.
Pemkot Jakarta Timur juga akan membuat wisata agro yang digunakan untuk belajar urban farming. Wisata agro merupakan wisata yang memanfaatkan kawasan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan sebagai daya tarik wisata.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur (Jaktim) melakukan panen serentak sebanyak 2,9 ton cabai hingga ikan di 100 titik yang ada di sepuluh kecamatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Komoditas yang dipanen meliputi 2,3 ton dari komoditas pertanian seperti cabai, kangkung, terong, pakcoy, tomat, brokoli dan lainnya. Sedangkan komoditas perikanan sebanyak 599 kilogram (kg) seperti ikan nila, mujair, patin dan lele.
Lahan urban farming yang menjadi lokasi panen beragam, mulai dari lingkungan permukiman, Kelompok Tani (Poktan), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), atap atau rooftop perkantoran pemerintah dan swasta hingga kolong Tol Becakayu. [Din]