ChanelMuslim.com – Dirham diakui sebagai nilai tukar yang memiliki nilai tetap dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi. Keunggulan ini dijadikan peluang bagi pemerintahan Uni Emirat Arab (UEA) dalam mengembangkan aplikasi e-dirham melalui Kementerian Keuangan.
Younis Al Khoury, Wakil Kementerian Keuangan UEA, menjelaskan pihaknya sedang dalam proses kerja sama dengan Bank Sentral UEA dan departemen pemerintah lainnya untuk menyosialisasikan penggunaan e-Dirham yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran seperti kartu kredit.
“Kartu e-Dirham memberikan keuntungan yang lebih baik karena biayanya tetap hanya 3 dirham saat pembayaran. Sementara jika menggunakan kartu kredit akan dikenakan biaya tambahan sebesar persentase tertentu dari jumlah pembayaran,” terang Al Khoury dalam keterangan persnya di laman Gulf News,Selasa (24/3).
Khoury mengungkapkan bahwa hingga saat ini, e-Dirham sudah menjadi metode pembayaran yang digunakan oleh kementerian antara lain Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Keuangan, Departemen Energi, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Air, serta institusi federal dan lokal.
“Kementerian juga !akan bekerja sama dengan Emirates Identity Authority untuk memudahkan pembayaran sehingga pengguna dapat membayar layanan pemerintah melalui ID Emirates mereka,”terang Wakil Menteri Keuangan UEA.
Selain itu, Khoury juga mengatakan bahwa ke depan Kementerian akan memperluas titik-titik penggunaan e-Dirham jika terdapat kenaikan permintaan.
“Kartu e-Dirham dapat dibeli dari Departemen Keuangan juga kantor pos, dan poin penjualan resmi lainnya termasuk Bank Nasional Abu Dhabi,”tambahnya.
Khoury melaporkan bahwa hingga Februari 2015, jumlah transaksi yang diproses melalui internet mencapai lebih dari 7,28 juta dirham pada tahun 2014, dengan total pendapatan 2,04 miliar dirham.
“Dengan demikian jumlah transaksi total yang dibayar melalui internet, POS, dan pembayaran elektronik lainnya adalah lebih dari 33 juta, yang menghasilkan pendapatan 6,78 miliar dirham pada 2014. Pendapatan tersebut menandai peningkatan sebesar tujuh persen dari tahun 2013,”tutup keterangan persnyz.(jwt/gulfnews)