ChanelMuslim.com – Stigma seputar jilbab dan Islam selalu menjadi tantangan berat yang dihadapi wanita Muslim di dunia barat.
Dianggap salah oleh banyak non-Muslim karena dianggap sebagai alat diskriminasi terhadap wanita dan mengekang kebebasan wanita. Baru-baru ini, jilbab menjadi pusat perhatian ketika mahasiswa Muslim di California State University menggelar sebuah kegiatan di Titan Walk untuk meningkatkan kesadaran tentang pakaian Islam pada masyarakat.
Di acara tersebut, yang diadakan pada hari Selasa 918/2), para siswa berjilbab memberikan informasi kepada orang yang lewat tentang pakaian mereka. Mereka juga memberikan pamflet dengan informasi tentang jilbab.
"Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya sekarang. Ini sudah menjadi bagian dari saya, "Urooj Brohi, anggota dewan Asosiasi Mahasiswa Muslim, mengatakan kepada Daily Titan.
“Jika saya pergi ke suatu tempat dan saya mengenakan syal saya, itu mengingatkan saya bahwa saya tidak boleh minum, saya tidak boleh berada di daerah ini atau pakaian saya, Saya seharusnya tidak mengenakan ini karena ini adalah tentang jati diri saya," kata Brohi.
Meskipun ada kesalahpahaman bahwa mengenakan jilbab adalah sebuah paksaan, Saja Serhal, bendahara kelompok itu, mengatakan bahwa jilbab adalah pilihan yang dia buat sendiri.
“Saya memilih untuk memakainya sebagai simbol agama saya dan juga ibadah saya sendiri. Itu membuat saya merasa lebih berdaya,” kata Serhal.
Kelompok ini berharap dapat menambah anggotanya dan menciptakan lingkungan yang inklusif untuk semua jenis kepercayaan, kata Brohi.
"Bagi kami, tumbuh di sini, kami hanya menyeimbangkan identitas Amerika dan identitas Muslim kami," kata Brohi.
"Itu pasti bisa. Kita hanya perlu mengerjakannya."
Hijab day
Acara ini mengingatkan pada Hari Jilbab Dunia yang terjadi setiap tahun pada tanggal 1 Februari.
Dirayakan di lebih dari 140 negara, Hari Hijab Dunia bertujuan untuk menumbuhkan toleransi dan pemahaman agama dengan mengundang Muslim non-Jilbab dan non-Muslim untuk memiliki pengalaman mengenakan jilbab selama satu hari.
Dalam versi delapan, gagasan Nazma Khan yang berbasis di New York diadakan di bawah tema, “unity in diversity” atau "kesatuan dalam keanekaragaman."
Pada hari itu semua wanita dari semua latar belakang diajak untuk mengenakan jilbab untuk mendukung hak wanita untuk mengenakan jilbab. [My/aboutislam.net]