ChanelMuslim.com – Ratusan orang memadati pasar pertukaran mata uang di ibu kota Afghanistan Kabul yang dibuka kembali pada akhir pekan setelah ditutup sejak Taliban menguasai kota itu pada 15 Agustus lalu.
Baca juga: Pertukaran Pelajar SMA ke Amerika Serikat
Rekaman oleh koresponden Anadolu Agency menunjukkan kerumunan di pasar Sarai Shahzada, pasar pertukaran uang terbesar di Afghanistan yang kekurangan uang.
Setelah Taliban merebut Kabul, kantor pertukaran di pasar ditutup selama hampir tiga minggu.
Pemilik kantor bursa mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ada hampir 400 kantor di pasar dan mereka memiliki perwakilan di total 120 negara.
Mereka mengatakan transfer uang dapat dilakukan ke banyak bagian dunia dalam satu menit melalui kantor perwakilan di seluruh dunia.
Emincan Hosti, mantan kepala Kantor Bursa Sarai Shahzada, mengatakan pasar memiliki sejarah 70 tahun.
Ini adalah salah satu pusat yang membentuk ekonomi Kabul dan seluruh negeri, kata Hosti.
Masalah keamanan sebagian besar diselesaikan dan aktivitas ekonomi meningkat setelah Taliban merebut Kabul, katanya.
Taliban mengalami kekurangan uang tunai karena aset negara disimpan di luar negeri dan publik skeptis terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan berikutnya.
Setelah Taliban merebut Kabul, bank-bank juga ditutup selama hampir dua minggu.
Bahkan sebelum cabang dibuka, orang berbondong-bondong ke bank untuk menarik hingga 20.000 Afghan ($231), batas mingguan yang diberlakukan oleh bank sentral negara itu.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memblokir akses Afghanistan ke sumber daya IMF, termasuk sekitar $ 440 juta dalam cadangan moneter baru, karena kurangnya kejelasan tentang struktur pemerintahan negara itu.
Para pejabat AS mengatakan aset bank sentral Afghanistan senilai $10 miliar di luar negeri kemungkinan berada di luar jangkauan Taliban. Taliban tidak akan dapat mengakses aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di AS, kata pejabat pemerintahan Biden kepada media asing baru-baru ini.[ah/anadolu]