ChanelMuslim.com – Para menteri luar negeri negara-negara Arab mengatakan pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel berisiko menyebabkan Timur Tengah ke dalam "kekerasan dan kerusuhan" yang lebih buruk.
Pernyataan disampaikan para menteri luar negeri yang tergabung dalam Liga Arab itu menyebutkan pengakuan AS itu juga mengakhiri netralitas AS dalam masalah yang paling sensitif di kawasan tersebut.
Liga Arab mengatakan bahwa saat ini AS tidak dapat diandalkan sebagai penengah dalam perdamaian di Timur Tengah.
Pernyataan 22 negara itu, termasuk sekutu dekat AS, disampaikan setelah kekerasan dan protes di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang telat berlangsung selama tiga hari.
Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur – yang dikuasai Israel pada perang 1967 – sebagai ibukota masa depan negara Palestina.
Bagi Trump keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel adalah untuk memenuhi janji kampanye dan dia mengatakan "tidak lebih dan tidak kurang merupakan pengakuan atas realitas".
Resolusi Liga Arab disepakati pada Ahad (10/12) pukul 03.00 waktu Kairo, didukung oleh sejumlah negara sekutu AS, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Yordania, yang telah menyuarakan kekhawatiran mereka.
Resolusi menyebutkan :
AS telah "menarik diri sebagai sponsor dan perantara" dalam proses perdamaian Israel-Palestina melalui keputusannya.
Langkah Trump "meningkatkan ketegangan, memicu kemarahan dan mengancam kawasan ke dalam kekerasan dan kerusuhan"
Akan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengecam langkah tersebut.
Dewan keamanan PBB sendiri melakukan pertemuan darurat pada Jumat (08/12), dengan 14 negara anggota yang mengecam keputusan Trump.[ah/bbc]