ChanelMuslim.com – Meski terdampak Pandemi dengan turunnya penjualan, Rabbani tetap optimis dengan perkembangan bisnis busana muslim mereka. Bahkan mereka mulai menerapkan konsep baru dalam kinerja karyawan dengan menerapkan konsep kembali kepada Alquran.
Direktur Sales and Marketing Rabbani Nandang Komara mengaku selama pandemi perkembangan bisnis Rabbani naik turun tetapi mereka bersyukur tidak sampai melakukan pemecatan terhadap karyawan.
“Alhamdulillah selama pandemi ini memang kami naik turun dalam melakukan penjualan, namun kami tidak sampai melakukan pengurangan pegawai, “sebut Nandang kepada chanemuslim.com, Jumat (20/11/2020).
Nandang menjelaskan saat ini Rabbani memiliki 3.500 orang karyawan dan mereka bersyukur tidak ada pemecatan meski pandemi.
“SDM di Rabbani ada 3.500 orang, Alhamdulillah tidak ada pemecatan, pemotongan gaji, bahkan THR tetap kami berikan secara utuh walaupun dilakukan secara 3 tahap,” lanjut Nandang.
[gambar2] Koleksi terbaru Rabbani bertema Palestina
Tetapi memang perusahaan garment busana muslim terbesar di Indonesia sejak Pandemi tidak lagi memberikan pelatihan kepada karyawan namun merubah konsep dengan kembali kepada Alquran.
“Biasanya kami selalu melakukan traning-training untuk seluruh karyawan namun Allah memberikan ujian kita berupa pandemi ini, traning-training yang kami berikan kepada seluruh SDM semuanya rontok, hingga akhirnya kami kembali ke Al-Quran,” ungkapnya.
Tak tanggung-tanggung, pihak manajemen Rabbani mengganti konsep dengan yang baik lagi, merubah suasana menjadi
suasananya yang baru yaitu suasana yang berbeda di mana mereka tidak hanya sekedar bekerja namun juga bisa bermanfaat untuk sesama.
“Kami menggerakkan seluruh karyawan kami yaitu mengkhususkan satu hari sebagai hari infaq, jadi karyawan kami seluruhnya berinfaq pada hari tersebut. Begitu pun sholat malam biasanya kami mewajibkan karyawan kami untuk sholat malam seorang diri sekarang kami mewajibkan untuk mereka sholat malam bersama dengan keluarga mereka”; sambung Nandang lagi.
Terakhir Nandang mengatakan untuk konsep Rabbani memberi tema “berhenti jualan, mari kita kelola manusia”
” Ini bukan berarti jualannya stop tapi lebih fokus memperbaiki ke SDMnya,” sebut Nandang.
Terkait tips menghadapi pandemi bagi dunia bisnis fashion sebut Nandang adalah bersedekah dan berinfaq.
“Tips menghadapi pandemi bagi dunia bisnis fashion adalah bersedekah, berinfaq,” tekannya.
Nandang Komara juga menyebutkan saat ini koleksi yang baru diluncurkan bertema Palestina menjadi koleksi paling diminati.
“Koleksi yang saat ini digemari adalah koleksi-koleksi bertemakan Palestina baik sarung, masker, maupun baju dan jilbab,” sebut Nandang Komara.
Sementara itu, Ridwanulkarim selaku Vice of Marketing Director Rabbani mengatakan untuk strategi marketing saat ini Rabbani melakukan promosi secara online maupun offline.
“Kami Rabbani sudah kurang lebih 1 tahun bekerjasama dengan pihak ACT untuk membantu Palestina, sudah sekitar 1 Milyar lebih dana yang kami serahkan ke ACT,” sebut Ridwanulkarim saat ditemui chanelmuslim.com.
[gambar1] Kolaborasi Rabbani dan ACT bantu saudara muslim di Gaza Palestina
Bahkan program terbaru Rabbani , sebut Ridwanulkarim adalah kolaborasi dengan ACT membantu saudara muslim di Palestina terutama dalam menghadapi musim dingin bertajuk “Para Pahlawan Dibalik Para Pahlawan”.
“Program kami saat ini membantu Palestina yaitu 10% dari barang yang terjual akan di salurkan ke Palestina, kami juga ada program beras untuk membantu warga yang kurang mampu,” tutup Ridwanulkarim.
TENTANG RABBANI
Rabbani merupakan perusahaan garment yang bergerak dalam bidang retail busana muslim dengan tagline Professor Kerudung Indonesia. Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung instan pertama dan terbesar di Indonesia dengan mengeluarkan produk andalan berupa kerudung instan dan produk lain yang juga telah dikembangkan yaitu busana muslim diantaranya kemko, tunik, kastun, kemko,tunik serta perlengkapan lain seperti ciput/inner kerudung dan aksesoris.
Sewaktu awal didirikan, Rabbani ingin merubah paradigma sebagian besar masyarakat yang memandang bahwa wanita yang memakai busana muslim itu kurang modis. Untuk itu Rabbani ingin menunjukkan bahwa wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat serta tampil gaya dan trendy yang syar’i. Namun di sisi lain, Rabbani juga menghadapi tantangan yang besar. Hal tersebut dikarenakan pada waktu itu wanita yang memakai busana muslimah masih jarang dan belum menjadi trend seperti sekarang.
Asal kata Rabbani terilhami dari salah satu surat di kitab suci Al-Qur’an yaitu surat Ali Imron ayat 79 yang artinya adalah para pengabdi Allah yang bersedia mengajarkan dan diajarkan kitab Allah.
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”
Untuk melakukan pemasarannya, saat ini CV. Rabbani Asysa (Rabbani) memiliki 141 reSHARE atau cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Kantor pusat Rabbani berlokasi di Jl. Citarum no 20 A Bandung
[jwt/Desi]