ChanelMuslim.com – Sudah menjadi kebiasaan khususnya pada hari Ahad, banyak unggahan terutama di media
sosial yang berkaitan dengan kegiatan olahraga. Unggahan terbanyak tentu saja tentang rutinitas car free day yang mendukung banyak kegiatan olahraga. Namun, justru olahraga lari menjadi paling populer.
Tak hanya mengunggah laga, ada pula target-target yang dipacak dengan jarak 5 KM, 10 KM, dan seterusnya. Bahkan mulai bermunculan penyelenggaraan maraton tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Tirto.id menuliskan dalam kajian berjudul “Millenial Running Study” yang dibuat oleh Running USA, RacePatner dan Achieve 2015, generasi milenial di Amerika Serikat menyukai partisipasi dalam event lari publik, baik kategori 5 KM, 10KM, half-marathon, dan sebagainya. Tujuan mereka mengikuti kegiatan itu, selain soal fisik dan pengaruhnya pada kesehatan, juga untuk mendapatkan pengalaman unik.
Kegiatan lari maraton publik diketahui menawarkan aspek atraktif. Misalnya, lari dengan taburan bedak warna-warni (colour run) dan lari dengan aksesoris yang menyala di malam hari (glow in the dark run). Selain itu, para pesertanya juga tertarik dengan kegiatan charity (aksi sosial) yang umumnya bergabung dengan acara lari publik itu sendiri.
Di Indonesia, berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia di 2017 adalah 261,89 juta jiwa. Bila merujuk pada kategorisasi generasi, milenial di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 24,15 persen atau sebanyak 63,23 juta jiwa—terhitung dari jumlah penduduk berusia 20 hingga 34 tahun di 2017. Generasi inilah yang saat ini menjadi penentu banyak lini kehidupan, termasuk tren olahraga saat ini.
Kecenderungan hidup sehat melalui kegiatan olahraga memperlihatkan tren yang meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan pada 2015, terdapat 27,61 persen penduduk berusia 10 tahun ke atas yang melakukan olahraga. Meskipun belum besar, tapi proporsi ini meningkat dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 24,99 persen (2012) dan 21,76 persen (2009).
Meski masih sedikit, data tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai sadar pentingnya berolahraga. Lebih spesifik, generasi muda semakin memperhatikan kesehatan melalui kegiatan olahraga.
Selain itu, di tingkat Asia, jika ditanya soal apakah dirinya merasa sehat, bisa dibilang orang Indonesia merasa kesehatannya lebih baik dibanding warga di negara lain.
Dari survei yang dilakukan oleh Sun Life Financial Asia 2016, sebanyak 62 persen orang Indonesia menyatakan bahwa mereka merasa lebih sehat dari kondisi 3 tahun yang lalu. Angka ini adalah yang tertinggi di kawasan Asia. Indonesia juga menempati posisi kedua di Indeks Kesehatan setelah Filipina yang paling positif mengenai kondisi kesehatan. Bahkan, negara ini menjadi satu-satunya negara yang indeks kesehatannya tidak mengalami penurunan dan cenderung naik.
Survei yang sama juga memperlihatkan lari sebagai pilihan olahraga yang paling ingin dilakukan orang Indonesia. Sebanyak 60 persen menyatakan hal itu, dan angka ini tertinggi di Asia. Pilihan selanjutnya adalah bersepeda sebesar 55 persen dan berenang 45 persen.
Populernya lari di kalangan masyarakat, khususnya generasi milenial, juga terlihat dari semakin banyaknya event olahraga ini. Bahkan, beberapa acara yang digelar merupakan bagian dari gerakan pariwisata yang didukung oleh pemerintah.
Sebut saja Festival Danau Laut Tawar di Aceh, Sungailiat Triathlon di Bangka Belitung, Lampung Bay Marathon LA 10K di Lampung, Jakarta Marathon di DKI Jakarta, Borobudur Marathon 2017 di Jawa Tengah, dan Toraja Night Run di Sulawesi Selatan.
Melalui berbagai kegiatan ini, konsep kesehatan yang ditawarkan bukan sekadar hanya menjadi bugar, melainkan juga menikmati pengalaman—termasuk di dalamnya terlihat bagus, tampak hebat, dan bahagia—dan membagikan pengalaman tersebut kepada kawan-kawan mereka melalui media sosial.
Berpartisipasi dalam kegiatan lari publik bukan sekadar soal sehat, tetapi juga karena event itu menarik dan populer, atau karena ingin tampak tampil dalam acara seru ala generasi muda kekinian.
Tak hanya itu, munculnya beragam gawai dan aplikasi kesehatan mendorong diterapkannya kebiasaan hidup sehat. Survei Sun Life Financial Asia menyebutkan bahwa sebanyak 43 persen responden Indonesia memakai aplikasi dan gawai wearable yang bisa mendorong mereka makin intensif dalam melakukan aktivitas kebugaran atau olahraga.
Selain memperbaiki kehidupan, tujuan milenial berolahraga juga untuk mengatasi kecemasan dan stres serta memaksimalkan potensi diri. Oleh sebab itu, olahraga yang disukai adalah olahraga yang bersifat kompetitif terkait pencapaian diri sendiri. Pencapaian untuk olahraga lari bagi para milenial ini di Indonesia selaras dengan gaya hidup sehat, sambil tampil aktif secara sosial. (Wnd)