ChanelMuslim.com – Virus korona yang mematikan terus mengambil nyawa, lebih mematikan dari epidemi Sars pada tahun 2003.
Di provinsi Hubei, China saja, pusat penyebaran terakhir, jumlah korban tewas sekarang mencapai 780 menurut pejabat kesehatan regional.
Dari total keseluruhan 813 kematian sejauh ini di Cina daratan. Virus juga telah mencapai Hong Kong di mana ada satu kematian dikonfirmasi dan 26 terinfeksi.
Imam kepala Muslim Hong Kong telah mengkritik pemerintah karena gagal memberikan informasi kesehatan dan masker bedah untuk etnis minoritas kota selama wabah coronavirus.
“Kami adalah bagian dari komunitas lokal. Ketika virus menyebar, ia tidak melihat agama atau etnis Anda. Jadi kami ingin mendengarkan instruksi pemerintah dan bekerja dengan masyarakat setempat,” Muhammad Arshad, imam kepala kota di Masjid Kowloon dan Pusat Islam di Tsim Sha Tsui, mengatakan kepada South China Morning Post.
"Kami sedang berusaha membawa 50.000 masker dari Turki, dan beberapa lagi dari Bangladesh, tetapi sulit karena ada larangan ekspor dan kekurangan di tingkat global, dan jelas dukungan pemerintah akan sangat membantu."
Ancaman Baru
Bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan global atas wabah baru.
Bertindak sendiri untuk melindungi Muslim, Imam Arshad telah meliburkan Madrasah, kelas agama untuk anak-anak Muslim. Namun, dia mengatakan akan terus mengadakan sholat dan pertemuan di masjidnya, termasuk yang diadakan pada shalat Jumat yang sering dihadiri oleh ribuan orang.
“Tidak ada paksaan bagi mereka untuk datang, dan saya tidak dapat menghentikan mereka datang untuk shalat. Tapi saya menghimbau pada mereka untuk tidak (memberi salam dengan,ed) saling berpelukan,” katanya.
[My/aboutislam.net]