Chanelmuslim.com – Islam sangat menghargai perbedaan. Islam memberikan toleransi sejauh tidak melanggar apa yang dilarang Allah dan Rasul. Perayaan Imlek yang biasa dilakukan oleh etnisTionghoa tidak serta merta dijauhi bagi mereka yang telah memeluk Islam.
Di Masjid Lautze 2 Bandung, Jawa Barat, yang menjadi tempat ibadah umat Muslim keturunan Cina, juga merayakan Imlek. Tapi tanpa sembahyang kepada leluhur atau dewa-dewa.
Humas Masjid Lautze 2, Jesslyn R (28 tahun) menjelaskan, tidak ada acara perayaan tahun baru seperti pada umumnya. Muslim Cina Bandung merayakan dengan saling bersilaturahim dengan keluarga dan kerabat yang masih memeluk agama Khonghucu atau agama lain.
Muslim keturunan Cina, kata Jesslyn tidak lagi beribadah di Klenteng di hari raya Imlek. Mereka hanya mendatangi keluarga, sanak saudara, dan teman-teman.
Keturunan Tionghoa yang telah berpindah keyakinan dan memeluk Islam tentu tidak boleh menjalani ritual sembahyang di Klenteng, karena bertentangan dengan akidah ujar Jesslyn seperti dilansir Republika.co.id. Tetapi muslim keturunan juga tidak serta merta menghilangkan Imlek, masih ada satu tradisi yang sering dilakukan yaitu kunjungan keluarga.
Tradisi berkunjung dan makan besar bersama keluarga sama dengan anjuran bersilaturahim dalam Islam. Karena itu perayaan Imlek masih terasa, meski sebagian mungkin merayakan dalam perbedaan keyakinan. (w)