ChanelMuslim.com – Musabaqoh Hafalan Al-Qur’an dan Al-Hadist (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz tingkat Asia Pasifik kembali digelar oleh Pemerintah Arab Saudi melalui kantor Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Indonesia.
Pembukaan kegiatan yang rutin dihelat setiap tahun ini diselenggarakan di Hall Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (18/4).
MHQH yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 20 April ini merupakan gelaran yang ke tujuh yang diikuti oleh 18 negara dengan 103 peserta ditambah 16 orang official dari masing-masing negara. Usia peserta rata-rata antara 15 – 30 tahun.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, negara pengirim delegasi yaitu: Philipina, Thailand, Singapore, Malaysia, Australia, Cambodia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Chinese, Brunei, Myanmar, New Zealand, Bosnia, Japan, Hong Kong, dan Timor Leste.
Ketua pelaksana MHQH ke-7, Sobah Syamsi menyampaikan bahwa kepada para juara akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan berjumlah 5.000 – 24.000 Riyal.
“Selain itu, mereka juga akan diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji,” ujar Syamsi.
Dijelaskan Syamsi yang juga merupakan Ketua Takmir Masjid Agung Al Azhar dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui MHQH, semua peserta diharapkan dapat meningkatkan hafalannya dan rasa cintanya kepada al-Quran dan hadist.
“Di samping itu, gelaran MHQH diharapkan dapat meningkatkan gairah kalangan muda muslim untuk senang dan cinta terhadap al-Quran dan Hadis,” harapnya.
Sementara itu, Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa musabaqah ini berperan dalam memperkokoh hubungan persaudaraan Muslim di kawasan Asia dan Pasifik. Selain itu juga untuk menanamkan ajaran Islam yang benar ke dalam hati dan pikiran generasi muda.
“Termasuk memperkenalkan kepada mereka Islam moderat yang menyerukan kepada perdamaian, kerukunan dan saling menolong,” ujarnya.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim Al-Mubarak mengatakan, penyelenggaraan musabaqah ketujuh ini merupakan wujud keberhasilan pada musabaqah sebelumnya. Hal itu juga mencerminkan potret Kerajaan Arab Saudi yang mengabdi kepada Al-Qur’an.
“Kegiatan ini merupakan sadaqah jariyah dari Kerajaan Arab Saudi,” ujar Dubes.
(jwt/kemenag)