ChanelMuslim.com – Hari ini 46 tahun yang lalu tepatnya tanggal 25 Maret 1975, menjadi hari berduka bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada hari itu Raja Arab Saudi yang terkenal keshalihannya, Faisal bin Abdul Aziz syahid dibunuh oleh keponakannya sendiri yang bernama Faisal bin Musaid.
Faisal bin ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdurrahman as-Saud (bahasa Arab: فيصل بن عبدالعزيز آلسعود Fayṣal ibn ‘Abd al-‘Azīz Āl Su‘ūd; lahir di Riyadh, 14 April 1906 – meninggal 25 Maret 1975 pada umur 68 tahun), dikenal dengan sebutan Malik Faisal (Raja Faisal). Faisal lahir di Riyadh pada tahun 1906 dan merupakan anak ketiga Raja ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdurrahman as-Saud, raja pertama dari kalangan Bani Suud yang memproklamasikan berdirinya Negara Monarki Arab Saudi.
Baca juga: Cicit Pendiri Kerajaan Saudi, Putri Noura Jadi Duta Mode Arab Saudi
Ibunda Faisal meninggal pada 1912 ketika Faisal sangat muda. Faisal kecil tinggal bersama kakeknya yang mengajarkan dia Al-Quran dan dasar-dasar agama Islam, yang sangat mempengaruhi kehidupannya selanjutnya.
Faisal hanya memiliki 1 saudari, Nurah. Dia dinikahi sepupunya, Khalid bin Muhammad bin Abdul Rahman, anak dari Muhammad bin Abdul Rahman.
Tepatnya di usia 16 tahun, pangeran Faisal diangkat menjadi panglima perang dan diberi kepercayaan memimpin ekspedisi untuk memadamkan pemberontakan sebuah suku di wilayah Asir, Hijaz bagian selatan.
Pengalaman militernya kembali digembleng di usia 19 tahun, ketika diberi kepercayaan mengomandani sebuah pasukan untuk merebut Jeddah dari suku Hashemit yang berhaluan Syiah Zaidiyah, yang sering kali membuat makar melawan pemerintah di Hijaz.
Faisal mencapai prestasi puncaknya dalam bidang militer pada 1934, setelah dia berhasil merebut Pelabuhan Hoderida dalam waktu yang relatif singkat dari kekuasaan Negara Yaman Sekuler. Saat itu, Negara Yaman Sekuler dibantu oleh militer Kerajaan Inggris.
Setelah Raja Saud bin ‘Abdul ‘Aziz yang diangkat menggantikan Raja ‘Abdul ‘Aziz turun tahta, Pangeran Faisal pun dilantik menjadi Raja ketiga Arab Saudi menggantikan Raja Saud bin ‘Abdul ‘Aziz dengan gelar Malik Faisal bin ‘Abdul ‘Aziz as-Saud.
Raja Faisal dikenal sebagai pemimpin yang shalih. Banyak sekali program-program baru yang dicanangkannya selepas penobatannya sebagai kepala negara. Beberapa di antaranya adalah, pada tahun 1967 Raja Faisal menggalakkan program penghapusan perbudakan, juga melakukan penyederhanaan gaya hidup keluarga kerajaan dengan menarik 500 mobil mewah Cadillac milik istana.
Raja Faisal juga menyerukan agresi melawan Israel dalam rangka pembelaannya terhadap Yerusalem. Dalam seruan khutbah jihadnya melawan Israel, Raja Faisal berdoa di hadapan khalayak agar Allah menetapkan kematiannya diterima sebagai orang yang terbunuh di jalan Allah (syuhada). Ia juga berdoa agar Allah segera mencabut nyawanya apabila ia tak mampu membebaskan tanah suci Yerusalem dari cengkeraman Israel.[ah/dbs]