ChanelMuslim.com – The Power of Receh adalah program Pekan Peduli Sosial (PPS) yang dijalankan oleh BAZNAS Jepara. Hanya dengan uang “receh” 500 dan 1000 rupiah bisa terkumpul ratusan juta, bahkan di tahun 2017 hampir mencapai satu milyar.
Program ini menandakan bahwa uang receh memiliki power yang luar biasa jika digerakkan secara sistematis dan dikelola secara profesional.
Beberapa waktu lalu, MBI melakukan penelusuran terhadap program PPS yang sedang dijalankan oleh Baznas Jepara.
Program fundraising-nya cukup sederhana, hanya membutuhkan waktu sepekan dalam setahun, tapi hasilnya cukup baik dan banyak manfaat.
Objek fundraising-nya pun jelas, yaitu semua pelajar yang ada di Jepara, dari tingkat Taman Kanak-kanak (PAUD/TK/RA), Sekolah Dasar (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK), dan Perguruan Tinggai.
Sejak tahun 2011, BAZNAS Jepara telah menjalankan program PPS ini sebagai bagian dari metode fandraising-nya. Praktik pelaksanaan cukup sederhana yaitu para pelajar se kabupaten Jepara diminta untuk menyisihkan uang sakuselama sepekan itu. Nominal yang harus disisihkankan pun tidak besar, sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam kupon, yaitu: untuk pelajar PAUD/TK dan SD/MI sebesar Rp. 500, untuk pelajar SMP/MTs dan SMA/MA/SMK sebesar Rp. 1000, dan untuk mahasiswa sebesar Rp. 2000,.
Keberhasilan fundraising program PPS ini tidak terlepas dari kegigihan pengurus BAZNAS Jepara sebagai Founder Program. BAZNAS Jepara mampu bekerjasama dan berkordinasi dengan berbagai pihak untuk mencapai satu tujuan. Keberhasilan PPS juga berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jepara, Polres, Disdikpora, Kemenag, para Kepala Sekolah, Perguruan Tinggi, Kelompok Kerja Madrasah sesuai tingkatan serta semua pihak.
Tujuan utama program PPS BAZNAS Jepara adalah membangun sikap peduli dan tolong menolong untuk menciptakan harmoni kehidupan. Dan sikap tersebut penting ditanamkan dalam diri manusia sejak dini sehingga program PPS ini dimulai dari para pelajar dari tingkatan yang paling rendah.
Kepedulian sosial dan tolong menolong sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara yang sarat dengan ajaran kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama. Hal itu juga sangat sesuai dengan ajaran Islam dengan amalan zakat, infak dan sedekah.
Data yang berhasil diperoleh MBI, hasil dari fundraising program PPS BAZNAS Jepara dari tahun ke tahun selalu meningkat sebagaimana pada tabel berikut:
Tahun
2015 2016 2017
Perolehan PPS Rp 425,039,800,- Rp 675,722,250,- Rp 912,305,498,-
Dari hasil perolehan PPS sebagaimana disebutkan tabel di atas, BAZNAS Jepara sudah menetapkan kebijakan rincian persentase distribusi dana itu sebagaimana yang terdapat dalam tabel berikut:
No Persentase Kegunaan
1 50% Dikembalikan ke Sekolah atau Perguruan Tinggi
2 10% Kerjasama
3 2,5% Kemenag dan Dikpora
4 12,5% UPZ Kecamatan
5 25% BAZNAS Jepara
Kebijakan BAZNAS Jepara untuk prosentase distribusi perolehan fundraising PPS tersebut juga ikut andil dalam meningkatkan keberhasilan program PPS. BAZNAS Jepara memberi porsi paling besar ke sekolah atau Pergurun Tinggi di mana dana dikumpulkan. Biasanya pihak pengelola sekolah mengunakan dana PPS untuk bantuan kepada pelajar kurang mampu dan anak yatim serta untuk membesuk pelajar yang sedang sakit.
Program PPS tidak hanya sebagai cara untuk menanamkan sikap peduli dan tolong menolong kepada para pelajar. Tapi PPS juga bisa sebagai upaya penanaman kesalehan sosial dikalangan pelajar karena di dalam PPS terdapat unsur memberi (giving) dan peduli (caring). Memberi (giving) dan peduli (caring) merupakan dua dari sepuluh indikator kesalehan sosial. Hal itu sebagaimana yang diungkapkan dalam penelitian Murtadho Ridwan yang berjudul “Upaya BAZNAS Jepara dalam Menanamkan Kesalehan Sosial Pelajar Melalui Program Pekan Peduli Sosial (PPS)”.
Dapat diambil kesimpulah bahwa program PPS BAZNAS Jepara merupakan cara sederhana fundraising dana sosial, namun memiliki hasil cukup banyak. Program PPS berhasil menanamkan kesalehan sosial pada diri pelajar di Kabupaten Jepara, karena mampu membiasakan pelajar untuk memberi dan peduli terhadap sesama.
Akhir kata, jika pada masa Turky Utsmani ada Charity Week yang digelar setiap akhir tahun, maka di Jepara ada Pekan Peduli Sosial (PPS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus di setiap tahun.
Ditulis: Ahmad Syamsuddin – Murtadho Ridwan
Sumber: Bimas Islam Kemenag. (jwt)