ChanelMuslim.com – Gerhana matahari cincin merupakan salah satu fenomena alam yang unik dan langka. Fenomena ini ramai diperbincangkan karena baru saja terjadi Kamis, (10/6/2021)
Akan tetapi, gerhana yang terjadi pada tahun 2021 ini hanya bisa dilihat di Kanada dan Rusia.
Baca Juga: Ini Dia Penampakan Puncak Gerhana Matahari Cincin
Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari Cincin
Namun, bukan berarti masyarakat Indonesia tidak akan pernah bisa menyaksikan fenomena ini.
Dilansir dari Kompas.com Kamis, (10/6/2021) gerhana matahari cincin terakhir kali terlihat di Indonesia pada 21 Juni 2020 lalu.
Namun, saat itu, sebagian wilayah di Indonesia hanya melihat gerhana matahari sebagian, kecuali di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, dan sebagian kecil wilayah Sumatera bagian selatan.
Berdasarkan informasi resmi dari BMKG, fenomena gerhana ini dapat diamati di Indonesia pada 21 Mei 2031 mendatang.
Gerhana ini akan melewati Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Gerhana matahari cincin terjadi apabila jarak antara bulan dengan bumi mendekati jarak terjauhnya.
Fenomena ini akan menyebabkan matahari tidak sepenuhnya tertutup oleh bulan dan menghasilkan cincin cahaya di sekitar wilayah bulan yang gelap.
Baca Juga: Super Blood Moon, Ketika Bulan Berwarna Merah
Tidak Perlu Shalat Gerhana
Selain gerhana matahari yang baru-baru ini terjadi, masyarakat Indonesia sudah terlebih dahulu melihat fenomena alam unik lainnya, yaitu Gerhana Bulan Total (GBT)
Gerhana bulan yang dikenal dengan Super Blood Moon ini menghiasi langit Indonesia Rabu, (26/5/2021)
Dengan terlihatnya gerhana tersebut di Indonesia, maka banyak masjid yang mengadakan shalat gerhana.
Akan tetapi, dalam fenomena gerhana matahari ini tidak ada anjuran untuk melaksanakan shalat gerhana.
Dilansir dari rumaysho.com yang mengambil sumber dari Saaid.net, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin pernah ditanya terkait permasalahan ini.
“Apa hukum jika gerhana matahari tertutup awam mendung, tetapi sudah dinyatakan di berbagai surat kabar akan terjadi gerhana dengan izin Allah pada jam sekian dan sekian.
Apakah shalat gerhana tetap dilaksanakan walau tidak terlihat gerhana?”
Syaikh rahimahullah menjawab, “Tidak boleh berpatokan pada berbagai berita yang tersebar atau berpatokan semata-mata dengan berita dari para astronom.
Apabila langit itu mendung, maka tidak ada shalat gerhana karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan hukum dengan penglihatan (rukyat).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian melihat terjadinya gerhana, maka segeralah shalat.”
Namun, karena gerhana matahari cincin yang terjadi hari ini tidak melintasi langit Indonesia, sehingga kita tidak bisa melihatnya, maka kita tidak perlu melaksanakan shalat gerhana. [Cms]