ChanelMuslim.com – Gempa M6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat pada pertengahan Januari lalu membawa dampak yang cukup panjang. Selain bangunan fisik yang mengalami kerusakan, perekonomian juga mengalami keterpurukan. Ditambah lagi, bencana alam ini bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak setahun belakangan.
Salah satu yang ikut merasakan dampak ekonomi dari gempa dan pandemi Covid-19 ialah Dedi (38), seorang penjual siomai di tepi Jalan Poros Mamuju-Topoyo, tepatnya di wilayah Dusun Batupapan, Desa Bambu, Mamuju. Selain berdagang di tepian jalan poros, Dedi juga menjajakan dagangannya keliling perkampungan warga. Cara ini dilakukan demi menghidupi keluarga dengan karunia dua anak.
Saat ini, omset penjualan siomai Dedi menurun drastis. Dalam sehari ia hanya mampu membawa uang puluhan sampai ratusan ribu saja. Hal ini terjadi sejak pandemi melanda pada Maret 2020 lalu dan kini ditambah dengan bencana gempa bumi.
“Sejak pandemi ekonomi turun drastis, jadi istri sekarang juga ikut jualan buat bantuain pemasukan,” jelas Dedi yang sudah menjajakan siomai selama delapan tahun. Istri Dedi bernama Liana (32), merupakan penjual bakso bakar yang juga berjualan di tepi Jalan Poros Mamuju-Topoyo. Liana biasa berjualan sejak jam 4 sore hingga 10 malam.
Dedi dan Liana juga merupakan penyintas gempa Mamuju. Rumah sederhana mereka mengalami kerusakan. Dari pantauan tim Global Wakaf-ACT yang berkesempatan berkunjung ke rumah mereka, dinding sisi kanan rumah mengalami roboh dan hingga kini belum mendapatkan sentuhan renovasi. Sedangkan dinding sisi kiri rumah sudah goyang dan rawan runtuh jika terkena guncangan lagi.
Di bencana gempa Mamuju, Global Wakaf-ACT mengabil peran dalam proses pemulihan. Salah satu program yang dijalankan ialah Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (WM UMI) bagi pelaku usaha kecil yang terdampak bencana. Dedi salah satunya. Pada Jumat (12/2/2021) kemarin, Global Wakaf-ACT menyerahkan bantuan tersebut dengan harapan mampu membangun kembali ekonomi keluarga Dedi yang ikut runtuh seiring bencana yang menerpa.
“Bantuan modal merupakan salah satu program pemulihan ekonomi dari Global Wakaf-ACT untuk membangun kembali Mamuju dan Majene,” jelas Raka Ginanjaya Gumelar dari Tim Program Global Wakaf-ACT di Sulbar. [Wnd/rls]