ChanelMuslim.com – Mayoritas umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idul Fitri, yang menandai akhir bulan suci Ramadan, pada Kamis, 13 Mei.
Otoritas agama di Arab Saudi telah mengumumkan bahwa bulan baru Syawal, bulan ke-10 kalender Islam, tidak terlihat pada hari Selasa, 11 Mei.
Baca juga: Masjid Istiqlal Tidak Selenggarakan Sholat Idul Fitri
“Bulan sabit #Syawal tidak dapat dilihat dari observatorium Tamir di Arab Saudi, #EidAlFitr diperkirakan akan terjadi pada hari Kamis,” tulis Arab News.
Idul Fitri juga akan dimulai Kamis, 13 Mei, di UEA, Bahrain, Kuwait, dan Qatar.
Di Mesir, Dar Al-Iftaa atau rumah fatwa mengatakan bulan tidak terlihat pada hari Selasa dan bahwa `Idul Fitri akan dirayakan pada hari Kamis.
Bulan tidak terlihat juga di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Oleh karena itu, Idul Fitri akan dirayakan pada tanggal 13 Mei.
Di Nigeria, Sultan Sokoto dan Presiden Jenderal, Dewan Tertinggi Urusan Islam Nigeria, Alhaji Sa’ad Abubakar III, telah menyarankan umat Islam untuk waspada terhadap bulan sabit hari Selasa .
Panitia melihat hilal di Jepang juga telah mengumumkan bahwa Kamis, 13 Mei, menjadi hari pertama Idul Fitri.
Komite Fatwa di Jerman juga telah mengumumkan bahwa Idul Fitri akan dirayakan pada hari Kamis.
Hal yang sama juga terjadi di Australia, sebagaimana diumumkan Imams Council of the ACT.
Umat Muslim di Amerika Utara juga akan merayakan hari raya itu pada hari Kamis, menurut pernyataan Dewan Fiqih Amerika Utara (FCNA) dan Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA).
Idul Fitri adalah salah satu dari dua festival keagamaan Islam utama bersama dengan Idul Adha.
Penampakan bulan selalu menjadi masalah kontroversial di antara negara-negara Muslim, dan bahkan para ulama tampaknya terkadang berselisih tentang masalah ini.
Sementara satu kelompok ulama menyatakan bahwa Muslim di wilayah tertentu harus mengikuti penampakan bulan yang sama selama orang-orang di wilayah itu berbagi satu malam, kelompok lain berpendapat bahwa Muslim di mana pun harus mematuhi kalender lunar Arab Saudi.
Ada juga pendapat ketiga yang menyatakan bahwa sekali otoritas yang bertugas memastikan penampakan bulan di suatu negara membuat pernyataan, maka umat Islam di negara tersebut harus mematuhinya.[ah/aboutislam]