ChanelMuslim.com – Tsunami dan gempa mengguncang Kota Palu. Tidak main-main sampai 7,7 skala richter. Akibatnya banyak bangunan yang roboh, jalanan yang tiba-tiba terangkat sampai setinggi rumah, hingga air yang memenuhi kawasan Donggala. Salah satunya yang terkena adalah Masjid terapung Arkam Babu Rahman.
Meski sudah terkena gempa dan tsunami, Masya Alloh kondisi masjid masih berdiri kokoh. Hal ini diungkapkan oleh akun instagram Jesinta_Tan. Dalam akunnya Jesinta Tan menulis bahwa meski diguncang gempa besar dan tsunami, masjid ini masih berdiri kokoh.
Ternyata Masjid Apung terletak di Jalan Rono, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, didedikasikan untuk mengenang jasa almarhum Syekh Abdullah Raqi alias Datuk Karama.
Dia adalah seorang penyebar agama Islam di Sulawesi Tengah pada abad ke-17 yang berasal dari Sumatera Barat. Kendati bukan masjid apung pertama di Tanah Air, Masjid Apung Palu telah menjadi salah satu ikon ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Masjid Arqam dibangun di perairan Teluk Palu yang bergaris pantai 43 kilometer dengan luas perairan 10.066 hektare pada tahun 2011. Setelah terjadi Tsunami dan gempa, masjid tersebut masih terlihat kokoh, dengan pilar yang menyangganya.
Nama masjid ini adalah singkatan dari nama kedua almarhum orang tua pendiri masjid. Masjidnya dibangun dengan biaya sendiri atas nama umat Muslim. Kubah masjid ini akan bercahaya ketika malam. Cahaya tersebut sebenarnya menggunakan alat khusus yang dibeli dari China. Bisa terlihat dari jalan raya pancaran warnanya dan ada tujuh warna. Pancaran warna dari kubah masjid terapung ini yakni warna merah, jingga, hijau, unggu, biru, pink dan putih. Warnanya berganti-ganti dalam hitungan detik.
Masjid terapung ini berada di pinggiran pantai dekat Jembatan Empat di Jalan Cumi-cumi. Tsunami di Palu, membuat jembatan penghubung ke masjidnya ikut rusak dan tidak tampak lagi. Meski itu, masjid Arkam masih kokoh berdiri. (Ilham)