ChanelMuslim.com – Setelah menolak deklarasi AS pekan lalu, komunike akhir KTT Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, pada Rabu ini (13/12) mengakui Yerusalem Timur sebagail ibu kota negara Palestina, dan meminta komunitas internasional untuk melakukan hal yang sama.
Komunike juga memanggil pemimpin negara-negara Muslim, termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, untuk bertemu bersama di kongres luar biasa OKI di ibu kota komersial Turki. Palestina adalah negara anggota OKI selama nyaris 30 tahun.
Komunike tersebut berkata mereka "menolak dan mengutuk dengan keputusan bulat keputusan yang dibuat oleh presiden AS untuk mengakui Yerusalem sebagai 'ibu kota' Israel, penguasa pendudukan."
OKI mendesak dunia untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara pendudukan Palestina dan mengundang "semua negara untuk mengakui negara Palestina dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota wilayah pendudukan."
Sebanyak 57 negara anggota blok ini juga "siap membawa isu Yerusalem ke Sidang Umum PBB bila Dewan Keamanan PBB gagal untuk memberi respons" melawan "pelanggaran berat" keputusan AS.
Pekan lalu, Trump mengumumkan keputusannya — meski menerima tentangan dari Timur Tengah — untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pengumuman ini memantik kutukan dari seluruh dunia, termasuk Turki, Uni Eropa, dan PBB.
Yerusalem tetap menjadi pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina yang mengharapkan Yerusalem Timur — saat ini masih diduduki Israel — menjadi ibu kota negaranya kelak.
Selama masa kampaye tahun lalu, Trump berulang kali menjanjikan relokasi kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.[ah/anadolu]