Chanelmuslim—Hari ini Indonesia akan dicatat oleh sejarah melalui hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-5 yang khusus membahas Palestina dan Al-Quds Al-Syarif. Dari konferensi ini akan lahir Resolusi dan Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration).
Resolusi dan Deklarasi Jakarta tersebut dijadwalkan akan dibacakan pada sesi terakhir konferensi. Di sesi terakhir hari pertama kemarin, para menteri anggota OKI telah menyelesaikan agenda pembuatan draf resolusi dan deklarasi, yang dibuka oleh Menlu RI Retno L.P Marsudi.
“Pertemuan hari ini adalah untuk memperkuat outcome dokumen yang akan dibahas para kepala negara besok tanggal 7 Maret 2016, selain itu Pertemuan Luar Biasa OKI ini adalah bagian dari peran aktif Indonesia di dunia Internasional sebagai pilar keempat prioritas politik luar negeri Indonesia,” katanya.
Dalam sambutannya itu, Menlu Retno menegaskan kembali pentingnya KTT OKI LB. “Semakin lama kita menunggu, semakin terkubur hak-hak dasar dan kebebasan masyarakat Palestina,” ujarnya, seraya menekankan bahwa isu Palestina tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu negara. Karenanya KTT diharapkan untuk menghasilkan resolusi bersama yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Senin ini, draf Jakarta Declaration akan menerima masukan-masukan dari para delegasi OKI, sehingga diharapkan mampu menghasilkan butir-butir yang memuat langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan bagi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Dalam catatan panitia, KTT khusus ini diikuti oleh 605 peserta dari 57 negara yang terdiri dari anggota OKI, peninjau, Dewan Tetap Keamanan PBB, serta anggota kuartet perdamaian Timur Tengah.
Agenda KTT hari ini adalah opening session yang akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Soukry, selaku Ketua OKI terpilih yang ke-12. Selanjutnya, pidato Presiden Joko Widodo yang akan memberikan statemen terkait Palestina dan Al-Quds Al-Syarif. Kemudian Sekretaris Jenderal OKI Iyad Amin Madani. Menlu RI mendapat giliran menyampaikan laporan pembahasan draf Resolusi dan Deklarasi Jakarta. (mr/foto:deliberation)